Jelang Idul Adha, ASDP Optimalkan Kapasitas Kapal di 4 Pelabuhan Utama

Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi di Pelabuhan Merak
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengatakan, dalam menyambut animo perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 H pada akhir pekan ini, pihaknya telah memastikan bahwa kapasitas terpasang kapal telah memadai.

Arus Balik Lebaran, Baru 27 Persen Kendaraan Pribadi Kembali dari Sumatera ke Jawa

Ira mengungkapkan, hal itu dilakukan pihaknya, khususnya pada empat pelabuhan utama yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Pelabuhan Gilimanuk.

"Dengan asumsi kenaikan lalu lintas 30 persen dibanding hari normal, akibat adanya pandemi COVID-19, maka dipastikan kapasitas muatan kapal yang terpasang sudah memadai yakni sekitar 44,75 persen," kata Ira dalam telekonferensi, Rabu, 29 Juli 2020.

Puncak Arus Balik Lebaran Lintasan Bakauheni-Merak Diprediksi Malam Ini

Baca juga: Kemenperin Ungkap Masalah Keandalan Produk Alkes Dalam Negeri

Ira menambahkan, pada periode layanan angkutan Hari Raya Idul Adha tahun ini, ASDP juga akan menerapkan proses screening (stopper), di sejumlah titik akses jalan menuju pelabuhan. Tujuannya yakni untuk memastikan bahwa pengguna jasa sudah memiliki tiket. "Sehingga penumpukan kendaraan di area gerbang tol pelabuhan dapat dihindari," ujar Ira.

ASDP Hapus Kebijakan Tiket Feri Kadaluwarsa saat Arus Balik

Karena itu, Ira menjelaskan bahwa pihaknya akan menempatkan personel di lapangan. Petugas akan menyaring pengguna jasa yang belum bertiket agar tidak langsung masuk ke area pelabuhan.

Mereka juga akan menyaring pengguna jasa yang datang tapi tidak sesuai jam keberangkatannya, atau tidak sesuai data identitas yang tertera di e-ticket. "Itu semua akan kita filter, sehingga tidak akan menimbulkan antrean di pelabuhan," kata Ira.

Kendati layanan angkutan Idul Adha terjadi di masa adaptasi kebiasaan baru pandemi COVID-19, Ira memastikan, pihaknya akan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan maupun di kapal secara ketat.

Harapannya, agar para pengguna jasa tetap produktif, bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan tetap sehat di masa pandemi COVID-19 saat ini. "Kunci utamanya, kita semua baik operator, regulator, dan pengguna jasa harus disiplin dan ikuti aturan. Hal ini penting bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.

Diketahui, terdapat tiga hal utama dalam protokol kesehatan yang menjadi perhatian bersama dan harus dipatuhi, yakni wajib menggunakan masker saat berada di pelabuhan dan kapal, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan melakukan physical distancing minimal 1,5 meter sampai 2 meter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya