Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah Justru Bertahan di Tengah COVID-19

Wapres KH Ma'ruf Amin (Foto/Twitter/Kiyai_MarufAmin)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, ekonomi kerakyatan syariah justru bisa bertahan hidup di masa pandemi COVID-19 ini. Padahal, sektor-sektor usaha lain yang besar, tidak sedikit yang goyang bahkan tumbang, tidak mampu bertahan di masa pandemi.

Potensi Wakaf RI Tembus Rp 180 Triliun, Begini Caranya Bisa Bantu Genjot Ekonomi Berkelanjutan

"Ekonomi kerakyatan (syariah) yang justru dalam masa pandemi ini mereka bisa hidup, bisa jalan. Ketika usaha-usaha besar itu terhenti, mereka yang jalan," kata Ma'ruf lewat siaran pers resminya, Jumat 7 Agustus 2020.

Ma'ruf mencontohkan ekonomi kerakyatan syariah yang masih bertahan di masa pandemi ini. Antara lain bank wakaf mikro, koperasi syariah, dan Baitul Maal wat Tamwil atau Badan Usaha Mandiri Terpadu (BMT). Justru mereka ini, kata ketua umum nonaktif MUI itu, yang mampu bertahan dan kini mulai banyak tumbuh di masyarakat.

OJK Sebut Keuangan Syariah Belum Optimal Dukung Industri Halal RI

Baca juga: BPJS Kesehatan Akhirnya Cetak Untung

Wakil Presiden berharap, stimulus yang diberikan pemerintah dapat mendorong lembaga-lembaga tersebut untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah RI 2024 Tumbuh 4,7-5,5 Persen 

"Ekonomi syariah juga terdampak pandemi COVID-19, namun dari laporan mereka masih bisa menggeliat. Karena itu, dalam rangka upaya pemulihan ekonomi nasional, diharapkan mereka juga memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah untuk mengembangkannya," tutur Wapres.

Ma’ruf juga berharap bahwa Indonesia dapat menjadi pusat keuangan syariah. Salah satu penguatan yang akan dilakukan, katanya, adalah dengan menggabungkan perbankan syariah BUMN agar menjadi bank syariah besar.

"Sekarang memang dirancang bagaimana menggabungkan perbankan syariah yang BUMN menjadi bank besar supaya lebih bisa mengembangkan sayapnya, melayani proyek-proyek besar, atau kegiatan ekonomi yang lebih besar," ujar Ma’ruf. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya