Layanan hingga Produk Halal Didorong di Semua Sektor Keuangan Syariah

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memastikan pihaknya bersama pemerintah telah berkomitmen untuk terus fokus dalam upaya-upaya mengembangkan ekonomi syariah.

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Hal itu dibuktikan dengan segala upaya pengembangan yang dilakukan kedua belah pihak, melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

"Khususnya bagi (hal-hal) yang berlabel halal dalam setiap sektor keuangan syariah," kata Perry dalam telekonferensi, Jumat, 7 Agustus 2020.

BI Sudah Gelontorkan Rp 75 Triliun Uang Tunai Buat Lebaran 2024

Baca juga: Alasan Bantuan Tunai Hanya buat 13 Juta Pekerja Gaji di Bawah Rp5 Juta

Perry menegaskan, semangat BI dan pemerintah dalam memberdayakan ekonomi syariah itu dilakukan antara lain melalui pembangunan mata rantai halal atau halal value chain di berbagai sektor.

Kolaborasi BPJPH, Industri Tekstil dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion

Termasuk dalam sektor-sektor strategis seperti misalnya sektor pertanian, makanan, minuman, kosmetik termasuk kosmetika, pariwisata ramah muslim, UMKM syariah, dan kemandirian ekonomi pesantren.

Di sisi lain, BI pun terus fokus dalam upaya pengembangan sektor keuangan syariah. Khususnya di sektor-sektor yang terkait di dalamnya seperti, zakat dan infak, yang nantinya akan turut dikelola oleh sektor keuangan syariah.

"Kita akan mobilisasi keuangan sosial syariah, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, agar semuanya lebih produktif bagi kemajuan ekonomi umat," ujar Perry.

Dia pun berharap, adanya konsep pengembangan rangkaian syariah dalam acara 'Indonesia Sharia Economic Festival' atau ISEF ke-7, yang digelar dari 7 Agustus sampai 31 Oktober 2020 mendatang, akan mampu membangun energi dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional khususnya di sektor ekonomi syariah.

"Harapannya acara keuangan syariah semacam ini akan mampu memacu perekonomian di Indonesia untuk saling bersinergi dalam membangun negeri," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya