Tren Permintaan Kredit Perbankan Anjlok Selama Pandemi Corona

ilustrasi bank
Sumber :

VIVA – Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual, mengatakan, salah satu dampak dari pandemi COVID-19 di sektor perbankan hingga saat ini, adalah masih lemahnya tingkat permintaan kredit.

Lampaui Target Pemerintah, Kredit UMKM BRI Tembus 84,38 Persen

Dia mengungkapkan, hal itu juga sejalan dengan data dan hasil survei yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia. Khususnya, terkait relasi antara target dan realisasi penyaluran kredit di sektor perbankan tersebut.

"Jadi kalau kita bandingkan, penyaluran kredit relatif terhadap target yang ditetapkan oleh bank. Melalui survei terhadap bank-bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia, itu trennya memang menurun," kata David dalam telekonferensi, Rabu 26 Agustus 2020.

Cara Mengelola THR Agar Bisa Bawa Pulang HP Idaman

Baca juga: Himbara Sudah Salurkan KUR Rp154,4 Triliun per Juli 2020

David mengatakan, hal ini harus menjadi perhatian para stakeholder terkait di sektor perbankan. Karena, data hasil survei BI itu menunjukkan adanya tren penurunan yang cukup signifikan pada tingkat permintaan kredit tersebut.

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Sebab, pada akhir 2019, tingkat permintaan kredit di sektor perbankan masih berada di kisaran 70 persen. Pada kuartal II-2020 ini, angkanya anjlok hingga ke arah 23 persen.

"Maka itu drop-nya memang agak dalam," ujar David.

Meski demikian, lanjut David, apabila dilihat dari aspek lending standar di sektor perbankan, sebenarnya sejak 2015 itu kecenderungan tingkat permintaan kredit memang sudah menunjukkan tren yang menurun.

"Jadi dari sisi bottleneck di sisi perbankan, sebenarnya menurut survei Bank Indonesia itu lending standar perbankannya memang sudah relatif terus menurun, walaupun akhir-akhir ini kecenderungannya itu flat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya