Kredit Rumah Subsidi Dapat Guyuran Terbesar Dana PEN di BTN

Menara Bank BTN / Bank Tabungan Negara
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk berkomitmen menyalurkan dana penempatan pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp15 triliun. Jumlah tersebut naik 3 kali lipat dibanding dana yang ditempatkan sebesar Rp5 triliun.

BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di 2024, Simak Persyaratannya!

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, porsi terbesar dari penyaluran pembiayaan tersebut adalah ke sektor perumahan. Hal itu sesuai dengan core business  BTN.

Pahala menjelaskan, realisasi penyaluran pembiayaan hingga 25 September 2020 dari penempatan dana pemerintah itu, diproyeksikan mencapai Rp15,38 triliun atau 102,5 persen dari target. Segmen terbesar dari penerima pembiayaan tersebut adalah KPR subsidi yakni untuk 28.807 debitur senilai Rp3,99 triliun.

Anies Janji Permudah Pekerja Informal dan Freelancer Dapat Akses KPR

Baca juga: Dana Penanganan Corona dan PEN Cair 34 Persen, Terbanyak Diserap UMKM

Dana itu setara 26 persen dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan. Segmen lain penerima pembiayaan dari penempatan dana pemerintah adalah KPR non-subsidi dan kredit konsumer lainnya, yakni mencakup 12.944 debitur senilai Rp3,38 triliun atau setara 22 persen dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan.

Tawarkan Rumah Subsidi di Purwakarta dan Bandung, Perumnas: Cicilan Rp 900 Ribu Sampai Lunas!

Berikutnya kredit konstruksi dan kredit komersial lainnya sebanyak 2.454 debitur senilai Rp2,85 triliun (18,5 persen) dan kredit ke BUMN untuk 49 debitur senilai Rp5,15 triliun (33,5 persen).

"Sejauh ini BTN terus berupaya memaksimalkan ekspansi kredit dengan tetap memperhatikan pengelolaan risiko yang baik," kata Pahala saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi XI, Kamis, 17 September 2020.

Pahala mengatakan, sejumlah tantangan dihadapi BTN dalam merealisasikan target tersebut, khususnya dalam masa pandemi virus Corona saat ini. Tantangan tersebut antara lain, penyelesaian pembangunan rumah KPR yang terhambat karena ketidaktersediaan prasarana.

Selain itu, menurunnya, daya beli akibat pembatasan aktivitas sosial di masa pandemi juga hal yang harus dihadapi. Serta, kehati-hatian dalam penyaluran kredit khususnya terhadap calon debitur yang terdampak COVID-19. 

Sementara itu hingga 31 Agustus 2020, realisasi penyaluran pembiayaan dari penempatan dana pemerintah di BTN, telah mencapai Rp9,42 triliun atau 62,8 persen dari target sebesar Rp15 triliun.

Segmen terbesar adalah untuk KPR subsidi sebanyak 22.456 debitur dengan total nilai Rp 3,13 triliun. Disusul KPR non-subsidi dan kredit konsumer untuk 9.669 debitur dengan total nilai Rp2,46 triliun.

Berikutnya adalah kredit konstruksi dan kredit komersial lain untuk 1.961 debitur dengan total nilai Rp1,81 triliun. Di dalamnya sudah termasuk kredit untuk UMKM sebanyak 1.001 debitur senilai Rp434 miliar. Sedangkan kredit ke BUMN telah terealisasi bagi 22 debitur senilai Rp2,02 triliun.

Penyaluran kredit tersebut telah dilaksanakan hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Dari total kredit yang disalurkan, 77 persen tersalur ke wilayah di luar DKI Jakarta dan 23 persen di antaranya ke luar Pulau Jawa.

"Kami siap mengoptimalkan penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan jika pemerintah memperpanjang penempatan dana dan menambah dana PEN,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya