Pabrik Aqua Beroperasi Kembali Usai Diterjang Banjir Bandang

Pabrik Aqua.
Sumber :
  • Dokumentasi Aqua.

VIVA – Banjir bandang yang menerjang Cicurug, Kabupaten Sukabumi, turut merendam pabrik besar Aqua. Kini, pabrik tersebut sudah kembali beroperasi secara bertahap.

Ini Dia Bagaimana Pencetakan 3D Bisa Membantu Banyak Bisnis Indonesia

Pihak Aqua telah melakukan proses pembersihan dan pemulihan selama 24 jam lebih. Pabrik yang berlokasi di Desa Mekarsari itu sempat dimasuki air disertai lumpur dengan ketinggian hampir 1 meter.

Pantauan tvOne Kamis, 24 September 2020, situasi di pabrik produksi sudah terlihat bersih dan tidak ada genangan air lumpur akibat banjir yang terjadi dua hari yang lalu.

Neta Lirik Indonesia Jadi Basis Ekspor Mobil Listrik

Direktur Corporate Communications Danone Indonesia, Arif Mujahidin, meminta seluruh konsumen Aqua tak perlu khawatir. Banjir bandang itu tidak merusak sumber bahan baku air mineral yang akan dikonsumsi konsumen.

Produksi air mineral pabrik Aqua di Sukabumi itu akan dilakukan secara bertahap dan hasilnya akan terus diuji kelayakannya untuk konsumen.

Suara Bergemuruh! Warga Ungkap Detik-detik 'Galodo' Terjang Permukiman di Lereng Gunung Marapi

Sebelumnya, operasi pabrik Aqua ini sempat dihentikan sementara. Pasokan produk sempat terganggu karena banjir masuk ke sebagian area pabrik. Perusahaan pun sempat mengalihkan pasokan produk Aqua dari fasilitas produksi yang terdampak, ke pabrik Aqua lain di wilayah Sukabumi dan Bogor.

Sebelumnya, Arif mengatakan pihaknya tetap akan menerapkan standar keamanan dan kontrol kualitas yang tinggi di seluruh mata rantai produksi.

Tujuannya, tak lain untuk memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Standar Nasional Indonesia. Serta parameter kualitas Danone.

"Proses manufaktur juga mengacu pada Standar Kualitas Internasional ISO 9001, dan fasilitas produksi Aqua juga telah tersertifikasi sistem jaminan keamanan pangan dari internasional Food Safety System Certification (FSSC) 22000," ujarnya. (ase)

Laporan: Rizki Gustana/tvOne Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya