Asing Leluasa Investasi di Rumah Sakit

VIVAnews - Investor asing di sektor rumah sakit akan menikmati liberalisasi investasi di Indonesia dengan revisi daftar negatif investasi (DNI).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menuturkan, melalui revisi DNI, investor rumah sakit asing tidak akan dibatasi hanya di Medan dan Surabaya.

"Selama ini kan ditutup untuk kepemilikan asing dan hanya dibuka di Medan dan Surabaya. Namun, melalui revisi DNI ini akan dibuka untuk semua wilayah dengan persentase maksimal kepemilikan asing sebanyak 67 persen," kata Gita di hadapan 27 pengusaha Jepang di Hotel Nikko Jakarta, Jumat, 5 Maret 2010.

Kepemilikan asing di rumah sakit meningkat dari semula 49 persen menjadi 67 persen.

Meski terkesan meliberalisasi, kata Gita, masih ada kepekaan bahwa tidak ada pengaruh negatif untuk memberikan pelayanan kesehatan pada kaum miskin juga. "Jangan sampai upaya meliberalisasi ini hanya untuk kepentingan elitis saja," kata Gita.

Gita menuturkan, alasan meliberalisasi investasi rumah sakit yakni karena banyaknya penduduk Indonesia yang ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Tentunya, dia mengharapkan, dengan revisi DNI, kualitas pelayanan rumah sakit di Indonesia bisa menyamai luar negeri. "Dan akhirnya, bisa membendung devisa keluar," ujar Gita.

Meski demikian, pembangunan rumah sakit oleh asing masih harus melalui prosedur teknis dari Kementerian Kesehatan. Selain sektor kesehatan, revisi DNI juga mengatur empat sektor lain yakni pertanian, logistik, industri kreatif, dan telekomunikasi.

Dalam revisi DNI juga diatur terkait aturan pasar modal dalam perusahaan terbuka.

Gita menuturkan, DNI hanya berlaku untuk perusahaan terbuka yang ada saham pengendali. Sedangkan untuk yang tidak ada saham pengendali, tidak akan dimasukkan dalam DNI.

antique.putra@vivanews.com

Ngeri Peringatan Terbaru Iran kepada Israel, Mulai Sebut Nuklir
PO Bus Borlindo

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Sopir bus bernama Satir Tajuddin sempat viral karena mengajak seluruh penumpang makan di rumah mertuanya saat hari lebaran. Kini, Satir dikabarkan mendapat banyak donasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024