Cara Menteri Amran Stabilkan Harga Tomat

Ilustrasi tomat
Sumber :
  • ANTARA/Dedhez Anggara

VIVA.co.id - Anjloknya Harga tomat di pasar tradisional, saat ini sangat memprihatinkan. Untuk wilayah Jakarta, harga sayuran tersebut dijual Rp4.000 per kilo gram, dari sebelumnya sekitar Rp8.000 per kg .

Rutin Impor Daging Sapi, Solusi Turunkan Harga?

Sementara itu, di Jawa Barat, komoditas pangan itu sempat anjlok hingga mencapai Rp200-Rp400 di tingkatan pengepul.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rabu 19 Agustus 2015, meminta jajarannya dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyerap tomat lokal hasil panen petani di beberapa daerah yang produksinya berlebihan. Hal tersebut dilakukan, agar harga tomat mengalami kenaikan dan penghasilan petani terdongkrak.
Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

"Harga tomat ini, dirjen hortikultura (Kementan) kami minta turun untuk menyerap tomat petani-petani di lapangan, karena harganya jatuh sekali. Kementan dan Bulog yang menyerap," ujarnya di Jakarta.
Bulog Bakal Serap Semua Beras dan Gabah Petani, Asalkan

Amran meminta, tomat petani dalam negeri diserap seharga Rp8.000-Rp10.000 per kg. Setelah itu, tomat tersebut akan didistribusikan ke pasar-pasar yang ada di seluruh Indonesia untuk menstabilkan harga.

"Bulog bersama-sama dengan Kementan serap tomat. Kami minta itu untuk stabilisasi harga dalam negeri dan persiapan untuk ekspor," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil mengaku ada yang salah dengan program swasembada pangan yang diterapkan pemerintah. Sebab, harga komoditas pangan saat ini harganya tidak beraturan. 

Karena itu, menurutnya, pemerintah segera melakukan evaluasi mengenai hal tersebut. Sehingga, masyarakat tidak lagi menjadi korban dan kesejahterannya pun terjaga. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya