Berantas Penangkapan Ikan Ilegal, Ekspor Melonjak

Presiden Joko Widodo di Semarang
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Idhad Zakaria
VIVA.co.id
Luhut Bantah Bakal Buka Investasi Asing Sektor Perikanan
- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengaku bahwa penangkapan ikan ilegal yang marak terjadi di wilayah kelautan Indonesia, menyebabkan kerugian yang cukup signifikan, terutama bagi perekonomian Indonesia.

Skema Asuransi untuk Satu Juta Nelayan
"Kita harus memberantas penangkapan ikan ilegal. Kerugian kita tidak hanya ikan. Tetapi, bahan bakar dan yang lainnya. Bagaimana bisa kita tidak peduli?" ujar Susi, saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 16 September 2015.

Menteri Susi: 4 Kapal Baru untuk Berantas Pencurian Ikan
Penangkapan ilegal ini, Susi menambahkan, bagaikan penyakit yang memang harus segera diberantas. Selain mengurangi pasokan ikan, ada indikasi lain yang menyatakan, ditemukan oknum-oknum tertentu yang memperdagangkan manusia kepada negara-negara lain.

"Penangkapan ikan ilegal itu memang musuh dunia. Sebab, ada kejahatan lain. Ada perbudakan, perdagangan manusia dengan membawa migran," kata dia.

Sejak menjabat sebagai Menteri KP, Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation ini memang selalu gencar untuk memberantas penangkapan ikan ilegal di wilayah Indonesia. 

Diakui Susi, berkat kerja keras itu, ekspor ikan Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Selama sembilan bulan saya menjabat, sektor perikanan tumbuh 8,4 persen. Ekspor tuna juga naik 80 persen. Ekspor ikan yang lain, naik 240 persen," ujarnya.

Langkah yang dilakukan Susi ini, merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan kembali posisi Indonesia sebagai poros maritim Indonesia. Hal ini diakui Susi, merupakan harapan dari Presiden Joko Widodo.

"Saya melihat banyak hal terkait maritim yang terjadi. Saya ingin berkontribusi untuk Indonesia. Saya ingin kembali membuat Indonesia menjadi poros kegiatan bisnis maritim dunia," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya