Pertemuan Menteri APEC Hasilkan Dua Indikator Keberhasilan

Logo APEC 2015
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVA.co.id - Pertemuan menteri-menteri Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2015 di Manila, Filipina, menghasikan dua indikator keberhasilan. Keduanya adalah memperjuangkan kepentingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pembangunan sektor jasa APEC yang berdaya saing.

Pengklaim China Selatan Harus Hormati Hukum Internasional

Dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis 19 November 2015, upaya APEC memfasilitasi kepentingan UMKM supaya bisa lebih berpartisipasi dalam perdagangan global, diterjemahkan dalam rencana aksi yang disebut Boracay Action Agenda to Globalize MSMEs (BAA).

Sedangkan upaya peningkatan daya saing sektor jasa dituangkan ke dalam APEC Services Cooperation Framework (ASCF). Kedua dokumen tersebut telah disepakati AMM.

Melalui framework tersebut, APEC sepakat untuk merumuskan berbagai kebijakan yang diperlukan, sesuai dengan visi pencapaian Bogor Goals 1994 dalam peningkatan perdagangan dan investasi jasa di kawasan Asia-Pasifik.

BKPM Terima Usulan Panduan Investasi Ekonomi Digital

Secara spesifik, upaya tersebut akan dituangkan ke dalam roadmap tahun 2016-2025 dengan tujuan terwujudnya sektor jasa APEC yang berdaya saing tinggi. Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong, menekankan pentingnya pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

"Khususnya, bagi negara berkembang dengan mempromosikan perdagangan produk yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan," kata Thomas.

Thomas mengatakan, Indonesia mendapatkan dukungan dari tiga anggota APEC, yaitu Peru, Vietnam, dan Papua dalam mendorong inisiatif Indonesia untuk meningkatkan perdagangan atas barang produksi masyarakat desa dan masyarakat miskin.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Bachrul Chairi, mengatakan bahwa Indonesia mendukung langkah Filipina di sektor UMKM.

"Indonesia secara konsisten mendukung upaya-upaya peningkatan kapasitas UKM dalam banyak hal. Indonesia menyambut baik langkah APEC selanjutnya untuk mendorong partisipasi UKM dalam perdagangan kawasan dan global," kata Bachrul.

Tak hanya itu, dia juga yakin kerja sama rantai nilai global antarekonomi APEC juga akan membawa dampak positif bagi pengembangan UKM Indonesia. Sementara itu, dalam hal jasa, Bachrul meyakinkan bahwa bahwa jasa memiliki peran yang sangat penting, sebagai pelumas dari perdagangan yang tidak terpisahkan serta memiliki peran besar dalam setiap kegiatan perdagangan.

Di akhir pertemuan, para menteri menyepakati dokumen Join Ministerials Statement (JMS) dan Stand Alone Statement on Mulitlateral Trading System (Stand AloneĀ  MTS). JMS berisi kesepakatan atas kesamaan pemahaman dan rencana tindak lanjut atas beberapa isu, sedangkan Stand Alone MTS merupakan dukungan APEC terhadap proses penyelesaian perundingan WTO.

Din Syamsuddin

Bahas World Humanitarian Summit, Din Syamsuddin Temui JK

Acara tersebut akan berlangsung pada bulan Mei 2016.

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2016