Aktivitas Peti Kemas Tak Terpengaruh Pelemahan Rupiah

Aktivitas bongkar muat petikemas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Perlambatan perekonomian nasional dan global tidak menggoyahkan aktivitas ekspor impor di wilayah Terminal Peti Kemas (TPKS) Semarang, Jawa Tengah. Hingga akhir 2015, TPKS Tanjung Emas justru mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

General Manager TPKS Tanjung Emas, Erry Akbar Panggabean, mengatakan, aktivitas ekspor impor di wilayah TPKS Tanjung Emas hingga akhir tahun ini mencapai 611.000 teus (Satuan Terkecil Peti Kemas). Jumlah itu meningkat 6,26 persen dari 2014 sebesar 575.000 teus.

"Kenaikan signifikan ini jadi bukti peningkatan perekonomian Jawa Tengah di saat terus melemahnya nilai tukar rupiah saat ini," kata Erry usai diskusi BUMN Marketeers Club, di kantor TPKS Tanjung Emas Semarang, Senin, 21 Desember 2015.

Kenaikan jumlah itu, Erry melanjutkan, juga menjadi kesimpulan bahwa ekspor impor di Jawa Tengah masih terus bergeliat dan tidak terlalu terdampak lesunya ekonomi.

Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag

Bahkan hingga saat Desember ini sudah tercatat ada total 55 ribu teus ekspor impor yang terjadi di TPKS Tanjung Emas. "Malah justru kenaikan cukup signifikan justru terjadi di akhir tahun, yakni pada Desember ini," ujar dia.

Kendati demikian, kata Erry, lonjakan kenaikan arus ekspor impor ini harus dibarengi dengan persiapan-persiapan khusus untuk menghadapi arus ekspor impor pada 2016. Salah satunya dengan pembenahan peralatan dan perluasan lokasi bongkar muat di wilayah pelabuhan terbesar di Jateng itu.

"Kami juga sudah melakukan pelebaran dermaga sepanjang 105 meter. Area itu untuk menambah lokasi bongkar muat yang baru," kata dia.

Selain itu, di wilayah TPKS Tanjung Emas sudah memiliki fitur job order online dan e-payment yang dirilis beberapa waktu lalu. Fungsinya untuk memberikan pelayanan untuk pengguna jasa yang semakin maksimal.

Baru-baru ini, TPKS Tanjung Emas sudah mulai menjajal alat baru bongkar muat modern bernama automated rubber tired gantry (ARTG). Alat yang berasal dari Finlandia ini, bahkan menjadi alat bongkar muat peti kemas modern pertama dunia yang baru ada di pelabuhan Indonesia.

Ditargetkan, penggunaan alat ini mampu menambah 30 persen daya kecepatan bongkar muat peti kemas dari alat biasa.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

Freeport diketahui telah ajukan perpanjangan sebelum Lebaran lalu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016