Merugi, Perusahaan Tambang Ini Pecat Puluhan Karyawannya

Pertambangan Timah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id - Anjloknya harga barang tambang khususnya batubara menyebabkan berbagai perusahaan tambang kalang kabut. Sejumlah efisiensi terus dilakukan untuk bertahan di tengah kondisi harga yang terus menurun.

United Tractors Akan Produksi Tambang Emas

Salah satu perusahaan tambang batubara, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara menyatakan perusahaan telah merugi hingga US$11 juta sepanjang tahun 2015. Imbasnya, perusahaan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 80 karyawannya.

"Tahun lalu saya rugi US$11 juta dollar, itu setahun, untuk semester satu dan dua. Faktornya ya karena harga turun, jadi kalau harga turun, ada pilihan mau berhenti bisnis, karyawan dipecat, cash flow tetap muter," kata President Director PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, Jeffrey Mulyono, ditemui di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu 24 Februari 2016.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Ia mengatakan, terpaksa melakukan PHK kepada 80 Karyawannya, dengan memberikan pesangon dan mendorong agar karyawannya dapat bekerja di sektor lain seperti pertanian, peternakan dan sektor lain yang memungkinkan.

"Unfortunately, tidak kita kehendaki pada November kemarin kita berhentikan kira-kira 80 orang, mestinya Juli (di PHK), karena tadinya saya fikir September (harga) berubah, tapi karena enggak berubah ya sudah (di PHK), tapi mereka ngerti kok," katanya berdalih.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Jeffrey mengatakan, semua hak pegawai tetap diberikan seperti pembayaran pesangon dan dorongan berupa kompensasi untuk berusaha di sektor pertanian dan peternakan agar mereka dapat menjadi penggerak ekonomi negara.

"Banyak (perusahaan) yang kecil juga udah tutup duluan. Ini parah, parah sekali. Kalau sekarang sebetulnya kadang-kadang saya mikir kalau karyawan demo naik gaji itu bingung saya, ini kerasukan setan atau apa, wong nyari kerja saja susah loh."


(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya