MEA, Jokowi Minta BUMN Kembangkan Sayap ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Dokumentasi Biro Pers Istana.

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas menyampaikan dorongan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengambil peran lebih banyak sebagai lokomotif penggerak perekonomian nasional.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
“Kami ingin BUMN tidak hanya berpikiran untung dan rugi, tetapi juga mempunyai multiplier effect (efek berkelanjutan) yang banyak terhadap kesejahteraan rakyat,” jelas Jokowi, seperti dikutip pada laman Sekretariat Kabinet, Selasa 1 Maret 2016.
 
Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
Jokowi berharap, BUMN dapat mengembangkan sayap ke negara lain.
 
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
“Kami ingin BUMN kita tidak hanya jago kandang, tetapi juga berani menyerang ke negara-negara yang lain, dalam rangka mengembangkan kekuatan ekonomi nasional kita,” tegas Jokowi.
 
Jokowi memaparkan, telah memberikan waktu sejak enam bulan lalu untuk mempelajari roadmap, atau peta jalan untuk mewujudkan sebuah BUMN yang kuat, lincah, dan berani bersaing dalam menghadapi era persaingan yang semakin kompetitif.
 
“Saya meminta desain, sebuah peta jalan, untuk trayek dalam bentuk sebuah super holding, atau holding, atau dimulai dulu dengan virtual holding,” ungkap Jokowi. 
 
Agar hal itu dapat dilakukan, Presiden menegaskan, memang harus segera diputuskan, agar kekuatan BUMN dan kelincahan itu betul-betul bisa segera dilakukan, terutama dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). 
 
Dalam menyusun langkah-langkah restrukturisasi tersebut, Jokowi memaparkan, BUMN perlu mengetahui apa fokus bisnisnya. 
 
Jokowi menambahkan, hal tersebut yang kemudian dapat dilakukan adalah rightsizing (pengetatan) organisasi maupun perubahan-perubahan total budaya kerja keseharian di BUMN.
 
“Dengan langkah-langkah itum saya yakin bahwa BUMN kita akan mempunyai competitiveness, mempunyai daya saing yang kuat terhadap kompetisi global utamanya. Sementara ini, saya rasa dalam masyarakat ekonomi ASEAN,” ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya