Produsen Gawai AS Matangkan Investasi Fasilitas Riset

gadget
Sumber :
  • Fllickr

VIVA.co.id - Salah satu produsen gadget Amerika Serikat (AS) tengah mematangkan rencana investasi fasilitas Research and Development (R&D) senilai US$18 juta atau setara Rp225 miliar (asumsi kurs dolar AS Rp12.500).

Dana ini nantinya akan digunakan untuk penyiapan sarana tempat pelatihan dan pengadaan peralatan atau fasilitas pelatihan sumber daya manusia Indonesia, serta pengadaan tenaga ahli untuk mendidik SDM, guna membangun aplikasi, software, maupun desain produk lainnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan, pematangan rencana dari produsen gadget ternama asal negeri Paman Sam tersebut menunjukkan bahwa ada keseriusan yang ditunjukkan oleh investor, untuk menggarap kegiatan R&D di Indonesia.

“Mereka segera mengajukan prinsip ke BKPM, dan juga melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasj dan Informatika untuk membicarakan kegiatan tersebut,” ujar Franky dalam siaran pers yang diterima VIVA,co.id, Minggu 27 Maret 2016.

Franky menjelaskan, pihak investor akan fokus pada pengembangan fasilitas riset melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. “Mereka membidik pemuda di Indonesia, agar bisa dididik sebagai Apps Developer. Sehingga, dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di tanah air,” kata dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menambahkan, proyek pertama yang direncanakan adalah di wilayah Jawa Barat, dengan bekerja sama dengan salah satu universitas ternama.

Nantinya, rencana ini akan kembali dikembangkan di kota-kota lain setelah BKPM melakukan evaluasi atas pelaksanaan tahap pertama tersebut. “Mereka sudah membahas dengan kami. Setelah melihat progres kegiatan R&D tahap pertama, akan dilakukan modifikasi dan penyempurnaan yang diperlukan,” tuturnya.

Sebagai informasi, AS menjadi salah satu negara prioritas pemasaran investasi. Berdasarkan data BKPM pada tahun lalu, nilai realisasi investasi negeri Paman Sam tersebut mencapai US$893 juta terdiri atas 261 proyek, dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.

Sementara itu, dari sisi komitmen, tercatat mencapai US4,8 miliar yang terdiri atas 76 proyek. Untuk data financial times per Februari 2016, total outward investment AS ke dunia mencapai US$654,6 miliar. Dari jumlah tersebut yang masuk ke Indonesia mencapai US$7,3 miliar.

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016