Kuartal I, Adhi Karya Kantongi Kontrak Rp2,3 Triliun

Adhi Karya
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Emiten konstruksi milik BUMN PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan hingga Maret 2016 ini telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp2,3 triliun.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Artinya, kontrak baru perseroan hingga kuartal pertama ini masih belum mencapai 10 persen dari target hingga akhir tahun yang diharapkan akan mencapai Rp25,1 triliun. 

Menurut Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata kontribusi kontrak baru tersebut didominasi oleh lini bisnis kontruksi mencapai sebesar 85,4 persen. "Sisanya merupakan lini bisnis lain perseroan," kata dia di Jakarta, Jumat 8 April 2016.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Ki Syahgalong mengungkapkan, untuk tipe pekerjaan perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 69,5 persen, jalan, dan jembatan 9,2 persen, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 21,3 persen. 

"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta, atau lainnya sebanyak 44,1 persen, BUMN 20 persen, APBN/APBD sebesar 35,9 persen," tuturnya. 

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Ia menyebutkan, realisasi kontrak baru di Maret 2016, antara lain paket I pembangunan rumah susun bertingkat tinggi senilai Rp368,3 miliar di Kemayoran Jakarta. 

Sepeti diketahui, pada tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp25,1 triliun. Dari target tersebut lini konstruksi berkontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, properti 8,6 persen,dan manufaktur precast sebesar 9,4 persen. 

Dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru ADHI sepanjang tahun ini terdiri atas APBN 27,9 persen, APBD 9,3 persen, BUMN/D 25,7 persen dan proyek swasta/lainnya sebesar 37,1 persen.

Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 45,3 persen, Jalan dan Jembatan 21,3 persen, Dermaga 4,9 persen, dan infrastruktur lainnya 28,5 persen.

Sementara itu, total pendapatan usaha di 2016 direncanakan sebesar Rp20,0 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi 79 persen, properti delapan persen, precast tujuh persen, serta dari kontribusi EPC sebesar enam persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya