Investasi Jabar Teratas, Serap 55.382 Tenaga Kerja

Pabrik LG Electronics Indonesia di Cikarang, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad Chandrataruna

VIVA.co.id – Provinsi Jawa Barat (Jabar) menempati peringkat teratas lokasi realisasi investasi triwulan pertama 2016 berdasarkan nilai investasi maupun penyerapan tenaga kerja.

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp28,6 triliun dan menyerap 55.382 tenaga kerja. Realisasi investasi Jawa Barat ini mengungguli provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa.

Kepala BKPMF ranky Sibarani menyampaikan bahwa penyerapan tenaga kerja akibat realisasi investasi yang dalam masa konstruksi di Provinsi Jawa Barat itu merupakan kontribusi dari investasi baik asing maupun dalam negeri.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

“Untuk penyerapan tenaga kerja PMA Jawa Barat menempati posisi teratas dengan jumlah tenaga kerja yang diserap 42.460 tenaga kerja, sedangkan untuk PMDN Jawa Barat penyerapannya sebesar 12.922 tenaga kerja di bawah Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan,” kata Franky dalam keterangan tertulisnya, Senin 2 Mei 2016.

Menurutnya, porsi Penanaman Modal Asing (PMA) yang mendominasi berdampak signifikan terhadap peringkat Jawa Barat sebagai tujuan utama investasi di Indonesia. “Kontribusi PMA di Jawa Barat mencapai Rp22,52 triliun, sedangkan sisanya Rp6,08 triliun merupakan kontribusi dari Penanaman Modal Dalam Negeri,” tuturnya.

Simak, Begini Cara Kerja Manajer Investasi Reksa Dana

Ia menambahkan, dari sisi jumlah proyek, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua dengan total 960 proyek di bawah DKI Jakarta dengan total proyek 1.239 proyek. “Jakarta memiliki jumlah proyek investasi terbesar diikuti oleh Jawa Barat dan Banten. Jumlah proyek ini penting untuk menunjukkan secara kuantitatif proyek investasi yang direalisasikan di suatu daerah,” ujar Franky.

Sementara dari sisi nilai PMDN, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat teratas dengan nilai investasi Rp13 triliun. Posisi Jawa Timur diikuti oleh Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp6,3 triliun. “Baru setelah dua provinsi tersebut, Provinsi Jawa Barat menempati posisi ketiga,” katan Franky.

Angka realisasi investasi triwulan pertama (periode Januari-Maret) tahun 2016 tercatat sebesar Rp146,5 triliun meningkat 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp124,6 triliun.

Pencapaian realisasi investasi tersebut telah memecahkan rekor tertinggi realisasi investasi di Indonesia, terdiri dari PMDN sebesar Rp50,4 triliun, naik 18,6 persen dari Rp42,5 triliun pada periode yang sama tahun 2015, PMA sebesar Rp96,1 triliun, naik 17,1 persen dari Rp82,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan I 2016 mencapai 327.170 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 136.560 orang dan dari proyek PMA sebanyak 190.610 orang. Bila dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada periode yang sama tahun lalu sebesar 315.229 orang, capaian triwulan pertama tahun 2016 menunjukkan peningkatan 3,08 persen.

Proporsi penyerapan tenaga kerja dari luar Jawa tercatat sebesar 146.320 orang naik 17,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penyerapan tenaga kerja di pulau Jawa berkontribusi sebesar 180.850 orang turun sebesar lima persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya