BPS: Kuartal I 2016 Pertumbuhan Ekonomi RI 4,92 persen

Kepala BPS, Suryamin, menggelar konferensi pers
Sumber :

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 tercatat sebesar 4,92 persen. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan dengan kuartal IV 2015 yang tercatat sebesar 5,04 persen. Namun, meningkat dibandingkan kuartal I 2015 yang tercatat sebesar 4,73 persen.

Pencairan Gaji 13 dan THR Jadi Ajang Pedagang Naikkan Harga

Kepala BPS, Suryamin mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ini belum naik begitu besar. Sama halnya dengan pertumbuhan di negara-negara seperti Tiongkok yang masih melambat, Amerika Serikat yang masih stagnan dan Singapura yang hanya tumbuh tipis dibanding kuartal sebelumnya.

“Kalau dibandingkan kuartal 1 2015, Indonesia memang terjadi peningkatan, dimana kuartal I 2015 hanya 4,73 persen. Jadi mulai 2016 ini lebih baik dibandingkan dengan start 2015," kata Suryamin di Kantor pusat BPS, Rabu, 4 Mei 2016.

April, Jumlah Pelancong Mancanegara Merosot

Suryamin mengatakan bahwa Perekonomian global pun masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari melambatnya perekonomian Tiongkok kuartal I, dari 6,8 menjadi 6,7 persen. Sementara, Amerika serikat hanya tumbuh dua persen atau sama dengan kuartal sebelumnya, sedangkan Singapura tumbuh 1,8 persen yang mana angka tersebut sama dengan angka sebelumnya.

"Peningkatan di Indonesia juga didukung dengan realisasi belanja negara pada kuartal I yang meningkat 6,16 persen year on year," kata dia.

Komoditi Pangan dan Tarif Angkutan Umum Sumbang Inflasi Mei

Suryamin menjelaskan bahwa sektor yang menyumbang pertumbuhan tertinggi secara kuartal ke kuartal adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang diikuti oleh perusahaan jasa sebesar 2,25 persen.

"Secara kuartal, ada beberapa yang tumbuh cukup bagus, yang tertinggi adalah sektor pertanian kehutanan dan perikanan , yakni sebesar 14,43 persen," tutur Suryamin.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono.

SBY Minta Pemerintah Tak Cuma Sibuk Urus Harga Daging

Namun, bagaimana meningkatkan daya beli rakyat.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2016