Ekonomi RI Loyo di Triwulan I 2016, Ini Alasan Menko Darmin

Darmin Nasution.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2016 mencapai 4,92 persen. Secara kuartal ke kuartal, capaian ini menurun dibandingkan pertumbuhan di kuartal IV-2015 yang mencapai 5,04 persen.

SBY Minta Pemerintah Tak Cuma Sibuk Urus Harga Daging

Meski demikian pertumbuhan di kuartal I-2016 jauh lebih baik dibandingkan kuartal I-2015 lalu yang tercatat sebesar 4,73 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memiliki penjelasan tersendiri mengenai capaian pertumbuhan di kuartal I-2016.

Pertama, dari akselerasi belanja pemerintah. Menurut Darmin, penyerapan anggaran yang mulai terlihat bergeliat sejak awal tahun, justru seperti tertahan di bulan selanjutnya.

Pencairan Gaji 13 dan THR Jadi Ajang Pedagang Naikkan Harga

“Terlihat cepat di awal, kemudian tidak berlanjut. Khususnya untuk belanja barang karena tidak begitu besar, meski naik dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Tidak cukup mengkompensasi. Faktanya begitu,” kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 4 Mei 2016.

Selain itu, pertumbuhan kredit industri perbankan yang cenderung melambat, ditambah dengan pergeseran panen menjadi alasan lain yang akhirnya mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi domestik. Apalagi, sektor pertambangan yang selama ini menjadi motor penggerak pun masih belum pulih.

April, Jumlah Pelancong Mancanegara Merosot

“Memang pertumbuhan di kuartal pertama tidak sebagus kuartal empat 2015. Tapi tetap masih bagus,” kata Darmin.

Darmin menyatakan, pemerintah bersama para pemangku kepentingan akan terus berupaya menjaga stabilitasi pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Maka dari itu, ia akan kembali mengkaji capaian yang sudah dilakukan selama kuartal I-2016.

“Sebenarnya investasi dari data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) lumayan baik. Tapi kami akan cek data-data dulu terutama di BI (Bank Indonesia),” lanjut dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya