Ini Jurus Pemerintah untuk Bangunkan Ekonomi RI yang Loyo

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan bahwa pemerintah telah memiliki strategi khusus untuk kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2016.

SBY Minta Pemerintah Tak Cuma Sibuk Urus Harga Daging

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2016 tercatat hanya tumbuh 4,92 persen, lebih rendah dari kuartal IV-2015, yang mencapai 5,04 persen

Darmin menjelaskan, penyerapan anggaran belanja pemerintah terutama belanja barang cukup meningkat dibandingkan awal tahun 2015 lalu. Namun diakuinya, jumlah tersebut masih belum berkontribusi lebih terhadap pertumbuhan. Maka, fokus ke depan adalah mengoptimalisasi belanja barang.

Daya Beli Belum Stabil, Alasan Pengusaha Tak Ekspansi

“Bagaimana mempercepat belanja barang dan modal. Ini akan tetap diteruskan,” ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 4 Mei 2016.

Selain optimalisasi serapan anggaran, investasi pun akan tetap digenjot oleh pemerintah. Apalagi, realisasi investasi selama kuartal I-2016 memberikan angin segar bagi perekonomian nasional, karena meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17,6 persen atau dari Rp124,6 triliun menjadi Rp146,5 triliun.

BI Siapkan Sejumlah Antisipasi Jelang Kenaikan Suku Bunga AS

Belum lagi upaya pemerintah meningkatkan investasi dengan cara merevisi daftar negatif investasi. Menurut Darmin, kebijakan tersebut memang tidak serta merta langsung menarik minat investasi, namun diyakini hanya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan hasil dari kebijakan itu.

“Jangan dianggap (investasi) satu atau dua bulan itu muncul. Mungkin beberapa bulan lagi baru muncul,” kata dia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut mengatakan, jika upaya-upaya tersebut bisa dioptimalisasi dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi nasional pun bisa jauh lebih baik pada kuartal II. Intinya, bagaimana tetap menjaga tingkat konsumsi masyarakat.

Darmin mengakui, pemerintah maupun otoritas keuangan seperti Bank Indonesia telah memberikan berbagai macam pelonggaran kebijakan untuk menopang laju pertumbuhan. Menurutnya, insentif  yang sudah diberikan selama ini sudah cukup untuk kembali menggairahkan perekonomian dalam negeri.

“Pelonggaran itu jangan diminta lagi, karena sudah terlalu banyak,” ujar mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya