Proyek Tol Balikpapan-Samarinda Temui Titik Cerah

Proyek jalan tol baru.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Setelah mangkrak hingga lima tahun proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, kini mulai menemukan titik cerah. Besok, 8 Juni 2016 Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas Balikpapan-Samarinda segera ditandatangani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Untuk Arus Mudik, Proyek Tol Semarang-Solo Dikebut

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, upaya pembangunan jalan tol di luar pulau Jawa, akan terus ditingkatkan demi pemerataan pembangunan.

"Di Kalimantan, kita ada proyek Balikpapan-Samarinda yang akan ditandatangi PPJT-nya di kantor Menko Perekonomian besok," kata Herry kepada VIVA.co.id, saat ditemui di kantornya, Selasa 7 Juni 2016.

Arus Balik Lebaran, Sopir Bus di Terminal Gayatri Tulungagung Kedapatan Positif Narkoba

Dengan terbangunnya jalan tol Balikpapan-Samarinda, diyakini akan menciptakan efek berganda di sekitar daerah tersebut. Pertumbuhan bisnis di pulau Kalimantan, akan semakin berkembang layaknya kota Bandung dan Jakarta.

"Seperti Jakarta-Bandung yang 135 km (kilometer), kalau itu (Balikpapan-Samarinda) 99 km, itu akan lebih ideal, bisa makan pagi di Samarinda, makan siang di Balikpapan, lalu makan malam sudah di Samarinda lagi," kata dia

Arus Balik Lebaran, 234 Ribu Orang Diprediksi Tinggalkan Bali Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai

Perlu diketahui, nilai investasi jalan tol Balikpapan-Samarinda ini mencapai Rp13 triliun, dengan panjang 99,02 km dan terbagi menjadi lima seksi, yaitu seksi I dimulai dari Km 13 Balikpapan-Samboja dengan panjang 25,07 km, Seksi II dari Samboja-Palaran I sepanjang 23,26 km, Seksi III Samboja-Palaran II sepanjang 21,9 km, kemudian Seksi IV dari Palaran-jembatan Mahkota II sepanjang 17,7 km, dan Seksi V dari km 13-Sepinggan Balikpapan sepanjang 11,09 km.

"Rencananya besok, yang akan ditandatangani juga ada lima ruas, di antaranya Samarinda-Balikpapan, Manado-Bitung, Pandaan-Malang, Serpong-Balaraja, sama Terbanggi besar-Kayu Agung," kata dia.

Pembangunan jalan tol, kata Herry, akan dilakukan di seluruh pulau di Indonesia, demi meningkatkan perekonomian. Di setiap pulau, minimal ada satu proyek yang menjadi fokus dari pemerintah pusat.

"Tapi kalau di Papua, lebih fokus ke jalan non tolnya, jalan nasional dulu, tetapi kalau memang mau dibuat tol juga enggak masalah, kan biaya yang dikeluarkan sama saja. Nah, itu kan bisa dipertimbangkan," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya