Defisit APBN Melebar, Penerimaan Migas Jadi Andalan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Pemerintah memproyeksikan defisit anggaran melebar menjadi 2,48 persen dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, lebih tinggi dari target awal APBN 2016 sebesar 2,15 persen.

Defisit APBN Oktober 2021 Capai Rp548,9 Triliun

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro berharap, akan ada kenaikan harga minyak sehingga ada penambahan penerimaan negara guna menutupi defisit anggaran.

"Ya gitu aja, kalau harga minyak naik ada penambahan penerimaan," kata Bambang usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016.

Sri Mulyani Prediksi Dua Hal ini Buat Defisit APBN 2022 Lebih Rendah

Menurut Bambang, ada pula strategi penghematan untuk menutupi defisit APBN. Ia menuturkan, jika defisit semakin melebar maka mau tidak mau sejumlah belanja pemerintah akan mengalami penundaan.

"Kalau ada belanja yang di-delay (ditunda) ya delay, gitu aja," kata Bambang.

Defisit APBN per Oktober 2021 Turun Jadi 3,29 Persen

Ia yakin target defisit masih berkisar di antara 2,15 persen hingga 2,48 persen. "Ya tetap (enggak ada perubahan).”

(mus)

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Ada Proyek Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Jaga Defisit APBN Sesuai Target

Sri Mulyani mengatakan, defisit APBN maksimum 3 persen mulai tahun 2023 akan diupayakan tetap terjaga.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2022