VIVAnews - Konsumen Indonesia terbukti paling percaya diri di antara konsumen di negara Asia Pasifik lainnya. Survei Nielsen di 28 negara menunjukkan, Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia dengan angka 112,5 poin, paling tinggi dibandingkan India (112,1 poin), Filipina (102,6 poin), China (94,4 poin), dan Singapura (87,2 poin).
"Kepercayaan konsumen di Indonesia amat berkaitan dengan tingkat inflasi," kata Direktur Eksekutif Consumer Research The Nielsen Company Indonesia Catherine Eddy di Jakarta, Kamis, 30 Juli 2009. "Saat Indonesia mengalami tingkat inflasi yang tinggi, konsumen akan cenderung bereaksi melalui angka kepercayaan yang rendah."
Menurut Catherine, tahun ini, tingkat inflasi dapat ditekan sedemikian rupa. Pengalaman adanya peningkatan harga bahan bakar yang signifikan pada tahun 2005, menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terjerembab. Namun tahun ini merupakan tahun yang baik bagi konsumen ditinjau dari perspektif harga jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana kebutuhan rumah tangga mengalami peningkatan dua digit.
Beberapa faktor, menurut dia, menjadi penyebab peningkatan indeks kepercayaan, salah satunya momen pemilihan presiden. Pemilu Juli ini berlangsung tanpa insiden berarti. "Hasilnya, masyarakat merasa percaya diri bahwa stabilitas politik juga akan berpengaruh terhadap ekonomi," kata dia.
Namun, dia mengaku tidak memperhitungkan dampak peristiwa ledakan bom pada 17 Juli lalu. "Sejauh ini beberapa survei menunjukkan terorisme cenderung menjadi kekhawatiran dari negara tetangga ketimbang Indonesia sendiri," katanya.
Survei juga menunjukkan, dalam enam bulan selanjutnya masyarakat Indonesia akan tetap mengkhawatirkan masalah ekonomi dan kesejahteraan hidup. Sebanyak 24 persen konsumen masih khawatir pada ekonomi Indonesia, pada keseimbangan kerja/hidup (21 persen), kesejahteraan keluarga (13 persen), pendidikan anak (10 persen), dan keamanan pekerjaan (10 persen).
Pertumbuhan perdagangan ritel di Indonesia juga mendukung tingkat kepercayaan konsumen. Nilai pasar ritel dalam setahun berdasarkan data Mei 2009 tumbuh sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Belanja iklan pada semester pertama naik 13 persen dengan didominasi oleh iklan pemilu.
Menariknya, dalam survei tersebut juga disebutkan, sebanyak 47 persen konsumen Indonesia pada Juni 2009 memilih menunda upgrading teknologi (komputer atau seluler) di mana 13 persen di antaranya akan tetap melanjutkannya pada bulan-bulan yang akan datang. Sisanya, 34 persen, tidak akan menunda lagi setelah Juni 2009.
"Langkah penghematan lain, seperti menghemat gas dan listrik dilakukan oleh 46 persen konsumen di bulan Juni dan akan dilanjutkan 37 persen konsumen diantaranya," ujar Catherine.
Selain itu, memangkas pengeluaran telepon di bulan Juni (45 persen) dan akan tetap dilanjutkan (26 persen), mengurangi hiburan luar rumah di bulan Juni (42 persen) dan akan tetap dilanjutkan (9 persen), serta mengurangi belanja baju baru pada Juni (38 persen), dan akan tetap dilanjutkan (11 persen). hadi.suprapto@vivanews.com
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Bocoran Terbaru iPad Air 2024, Pakai Teknologi Layar Baru agar Harga Makin Terjangkau
Gadget
42 menit lalu
iPad Air 12,9 inci dikabarkan akan menjadi yang pertama dalam jajaran iPad Air yang menggunakan layar Mini LED, performa lebih baik dengan harga terjangkau
Gempa Terkini 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo
Jatim
sekitar 1 jam lalu
Getaran gempa Gorontalo juga dirasakan beberapa saat oleh warga Kota Gorontalo, Boalemo, Kwandang, Pulau Unnaha dan sekitarnya dengan skala III-IV MMI.
Xiaomi Open Earphone Bakal Hadir di Indonesia
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Indikasi akan kehadiran Xiaomi Open Earphone di Indonesia terungkap melalui situs SDPPI Kominfo RI, dimana perangkat "wireless earphones" dengan nomor model M2341E1
Lenovo kembali menggebrak pasar tablet dengan Tab M11, menawarkan 7 fitur terobosan, termasuk layar tajam, speaker Dolby Atmos, prosesor octa-core, dan lebih banyak lagi.
Selengkapnya
Isu Terkini