Cara Smesco Kenalkan Kain Indonesia

Kain etnik
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Smesco Ahmad Zabadi sedang memproyeksikan Smesco untuk melahirkan tren fesyen dengan basis tema heritage, yakni kekayaan jenis kain di Indonesia.

5 Upaya BI Pulihkan Sektor Koperasi dan UMKM di Tengah COVID-19

Untuk itu Smesco menggandeng para desainer dari Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengembangkan mode kain etnik Indonesia dengan konsep kekinian.

"Desainer kita yang sudah terhimpun di Smesco ini siap untuk mengembangkan kain sesuai dengan kebutuhan para penggunanya, khususnya anak muda yang mau menggunakan kain nusantara. Nggak kalah kok dengan model pakaian lainnya," kata Ahmad  dalam acara Kain Etnik Nusantara 2016 di Smesco Kamis, 1 September 2016.

Menteri Teten Bantu Bukakan Pintu Rezeki Buat Nelayan

Hal pertama yang penting untuk mencapainya adalah dengan menstimulasi keterbukaan dan pengetahuan masyarakat mengenai Smesco sebagai wadah hasil karya UKM dari seluruh Indonesia. "Kita harapkan masyarakat akan semakin aware terhadap keberadaan Smesco, tapi juga jadi pusat desain dan fesyen," katanya.

Salah satu upaya pihaknya adalah dengan mengadakan kegiatan fesyen show  bertema "Pesona Kain Etnik Nusantara" dan mendatangkan 38 desainer dengan karya-karya batik tradisional. Selain itu, hadir pula beberapa komunitas pencinta kain etnik seluruh nusantara.

OJK Diminta Tak Tuding Koperasi Digital Sebagai Pinjaman Online Ilegal

Ia menyebutkan ada dua sisi yang menjadi konsen pihaknya, yaitu pertama membuka keterbukaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap keindahan khazanah kain etnik Indonesia dengan mode kekinian.

"Dari sisi pragmatisnya kita ingin masyarakat semakin aware tentang kain nusantara. Mau membeli dan menggunakannya yang telah didedikasikan desiner," ujarnya. Kedua, mengapresiasi dan mengembangkan eksistensi wirausaha Indonesia untuk kain etnik nusantara.

Muhammad Lukhcy Dwi Pangestu

Merasa Tak Menemukan Batik Kekinian, Pria Ini Ciptakan Brand Sendiri

Muhammad Lukhcy Dwi Pangestu merasa kurang puas dengan batik kekinian yang banyak ditemukan. Ia akhirnya memproduksi batik dengan merek sendiri.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2022