IMF: Ekonomi Global Melambat karena Amerika Serikat

Ilustrasi ekonomi Amerika Serikat
Sumber :
  • BusinessInsider

VIVA.co.id – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia semakin melambat dan hanya akan tumbuh sekitar 3,1 persen di 2016, turun dari 3,2 persen pada tahun lalu. Ekonomi dunia akan mulai naik pada 2017 menjadi 3,4 persen.

Bank Indonesia Proyeksi Ekonomi Global 2021 Tumbuh 5,1 Persen

Dilansir CNN Money, Rabu 5 Oktober 2016, dalam laporan World Economic Outlook, IMF menyebut penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi global adalah semakin lambatnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh hanya 1,6 persen pada tahun ini, turun dari 2,6 persen di 2015. Proyeksi terakhir ini bahkan lebih rendah 0,6 persen dari proyeksi IMF sebelumnya tiga bulan lalu.

ADB Sebut Pandemi COVID-19 Masih Bayangi Ekonomi Global pada 2021

Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS ini dilakukan IMF setelah melihat angka pertumbuhan ekonomi AS pada April hingga Juni lalu yang hanya tumbuh 1,4 persen.  Kinerja ekonomi AS jauh di bawah ekspektasi para ekonom.

"Ekonomi AS telah kehilangan momentum selama beberapa kuartal, dan ekspektasi kenaikan pada kuartal kedua di 2016 tidak terjadi," kata IMF.  

Bappenas: China Bakal Jadi Mesin Penopang Ekonomi Dunia pada 2021

Meski demikian ekonomi negara-negara berkembang akan menguat. IMF mengharapkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang naik menjadi 4,2 persen tahun ini, setelah lima tahun berturut-turut mengalami penurunan.

IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat menyebabkan suku bunga tetap rendah untuk waktu lama.

Menteri BUMN Erick Thohir.

Ibarat Infinity War, Erick Thohir Sebut Dunia Butuh Avengers

Erick Thohir mengutip pidato Presiden Jokowi World Economic Forum di Hanoi 2018, bahwa kondisi perekonomian dunia mengarah pada perang tak terbatas atau infinity war

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2021