Menko Puan Targetkan E-Waroeng Masuk Wilayah Terpencil

Menko PMK Puan Maharani resmikan e-Waroeng di Semarang.
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyatakan, secara nasional layanan Elektronik Warung Gotong Royong atau e-Waroeng telah mencapai 72 titik di Indonesia. Puan menargetkan, program itu akan masuk di wilayah pelosok terpencil.

Simak, Begini Cara SiCepat Dukung Digitalisasi UMKM

"Ke depannya kita akan masuk ke tempat yang lebih terpencil. Saat ini sudah dibuka di 28 kota di Indonesia, " ujar Puan saat meresmikan E-Waroeng di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 28 Oktober 2016.

Puan mengatakan, semakin banyak layanan e-Wareong hingga pelosok negeri, maka masyarakat akan diberikan pendidikan bertransaksi secara modern melalui perbankan. Mereka juga bisa tahu apa artinya pin, proses transaksinya, serta pentingnya ada tanda bukti sebelum dan sesudah transaksi.

Tiga Peran Teknologi Bantu Bisnis UMKM agar Melesat

Hingga Desember 2016, pihaknya menargetkan ada 300 e-Warong yang bisa merambah sejumlah daerah. Dan pada 2017, pemerintah menargetkan 3.000 e-Warung.

Namun demikian, Puan mengaku e-Waroeng yang kini sudah ada di 72 kota harus dilakukan perbaikan. Mulai dari ketersediaan bahan sembako, harga yang harus lebih murah dibanding toko-toko atau super market serta tempat harus terjangkau masyarakat di sekitar desa. "Harapannya seluruh Kecamatan sudah memiliki e-Waroeng dan diharapkan bisa mencapai 100 persen penyaluran bantuan sosial dilakukan non-tunai, " katanya menambahkan.

Tips Digitalisasi UMKM dari Mekari

Di Kota Semarang, Menko meresmikan e-Waroeng di 15 Kecamatan. Peresmian dilakukan secara simbolik di Jalan Cemara, Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang oleh Puan dengan memukul gong.

Turut hadir juga Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung, Setda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Direktur Direktur Utama BNI Suprajarto serta Direktur Kelembagaan dan Transaksional BNI Adi Sulistyowati.

Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku cukup antusias dengan program yang disosialisasikan masif oleh pemerintah pusat tersebut. Menurutnya, program e-Waroeng sangat cocok diterapkan di Semarang yang sudah memakai sistem Smart City atau kota pintar.

"Saat ini masih ada 180 ribu warga pra sejahtera di Kota Semarang. Harapan kami bantuan dan e-Warong bisa merata dan bisa untuk pembelajaran tentang transaksi tanpa uang tunai, " katanya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya