Kemendag Berharap Trump Tak Rusak Hubungan Dagang RI-AS 

Aktifitas Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Kementerian Perdagangan mengaku peran Amerika Serikat, penting bagi Indonesia. Sebab, merupakan salah satu pasar utama ekspor Indonesia. Pemerintah berharap, Donald Trump tidak menerapkan kebijakan yang dapat mengganggu hubungan dagang antara Indonesia-AS.

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti menjelaskan, selama 10 tahun terakhir, pasar ekspor Indonesia ke AS, tetap stabil, yaitu berkontribusi sebesar 11 persen dari total ekspor non minyak dan gas Indonesia.

"AS adalah negara tujuan ekspor pertama bagi Indonesia. Selama 10 tahun terakhir, pasar ekspor Indonesia stabil di 11 persen. Artinya, pilpres AS tidak berdampak secara signifikan bagi Indonesia," ujarnya di Kempinski Ballroom Jakarta, Rabu 16 November 2016.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Tjahya mengungkapkan, produk ekspor Indonesia ke AS, di antaranya produk tekstil, elektronik, dan alas kaki. Sementara itu, produk impor dari AS adalah produk kimia.

Di samping itu, lanjutnya, AS juga memiliki peran penting bagi Indonesia, karena menjadi sumber surplus ekspor non migas bagi Indonesia. Pada Januari hingga Agustus 2016, AS menyumbang surplus non migas sebesar Rp6,3 miliar.

Mobil China Kian Mendominasi di Rusia

"Meningkat ke AS, dipengaruhi karena kondisi ekonomi, atau demand (permintaan) dari AS. Kalau AS stabil, akan mendukung kinerja dagang," tuturnya

Menurutnya, kebijakan Trump yang protektif perlu diwaspadai ke depan, meskipun kondisi global diproyeksikan akan membaik 3,4 persen pada 2017 mendatang, yang akan mendongkrak ekspor Tanah Air.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Oktober 2016, ekspor non migas Indonesia ke AS, telah mencapai US$12,8 miliar, diikuti ekspor non migas ke China, yang mencapai US$11,3 dan ekspor ke Jepang mencapai US$10,6 miliar. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya