Kaya Sumber Daya Alam, Indonesia Perlu Waspada

Pertambangan timah (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Indonesia diharapkan jangan terlalu terlena dengan kekayaan alam yang melimpah. Sebab, banyak negara yang memiliki kekayaan melimpah, justru tidak mampu menggerakkan sektor riil sehingga tidak menciptakan pertumbuhan yang lebih baik.

Terima Aspirasi Walhi soal SDA dan Lingkungan Hidup, Ganjar Respons Begini

Hal itu diutarakan oleh Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk, Achmad Baiquni. Dia mencontohkan Brazil dan Turki, yang mempunyai potensi menggaet investasi justru terpuruk karena kondisi politik yang sedang tidak stabil.

"Di sini, kita juga perlu waspada karena banyak negara dengan sumber daya alam melimpah justru sulit maju, karena terlena dengan eksploitasi SDA, dan tidak mengembangkan sektor yang lebih berkesinambungan yaitu sektor riil," kata Baiquni di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis, 24 November 2016.

Tak hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan Juga Jadi Perhatian Utama Prabowo-Gibran

Ia mengatakan iklim investasi yang sehat merupakan sebuah keharusan, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebab, investasi di sektor riil memiliki korelasi sangat positif pada pertumbuhan ekonomi, penurunan pengangguran, hingga peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ia mengatakan pemerintah memang telah menyadari permasalahan di sektor riil yang sangat kompleks. Sebuah langkah yang tepat jika pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 mengidentifikasi permasalahan sektor riil khususnya di industri yang strukturnya masih lemah.

5 Fakta Nikel yang Disentil Gibran ke Tom Lembong saat Debat Cawapres

"Ekspor kita juga masih didominasi barang mentah, hingga ketergantungan impor bahan baku domestik dan produktivitas kita rendah," kata dia.

Tak hanya itu, masalah yang perlu diselesaikan adalah penyebaran yang tidak merata, karena terlalu konsentrasi di pulau Jawa dan Sumatera. "Itulah yang menyebabkan gejala deindustrialisasi. Sehingga mutlak peran bersama dalam menyelesaikan permasalahan di sektor riil ini," katanya. (ase)

Pilot Susi Air Philip di tengah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB)  di Papua Pegunungan.

Menguak 4 Alasan KKB Papua Ngotot Minta Merdeka Sejak Tahun 1960 Silam

Papua diketahui ingin memisahkan diri dari pemerintahan Indonesia sejak tahun 1960 silam atau sekitar 64 tahun lalu yang digaungkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2024