Peta Jalan Waralaba Segera Diterbitkan Tahun Ini

Pameran Waralaba Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Asosiasi Franchise Indonesia mengharapkan agar peta jalan waralaba segera dikukuhkan Kementerian Perdagangan untuk menjadi rujukan bagi para pelaku usaha menjalankan usahanya. 

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

"Kami menyambut program Kemendag, roadmap waralaba jangka panjang. Diharapkan berkelanjutan dan menjadi rujukan elemen-elemen lintas sektoral para pemangku warlaba nasional," kata CEO AFI Anang Sukandar dalam Indonesia Franchise and SME Expo (IFSE) di JCC pada Jumat, 25 November 2016 

Anang menyebutkan dalam peta jalan waralaba berisi setidaknya ada delapan kriteria waralaba yang harus dipenuhi. Pertama, harus ada keunikan. Kedua, usaha tersebut sudah terbukti berhasil.  "Kalau enggak berhasil siapa yang mau beli," ujarnya. 

PB KAMI Desak Kementerian Perdagangan Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu

Lalu, harus ada prototipe sebagai contoh sukses yang orang lain bisa pelajari. Selain itu, ada standardisasi baik nasional maupun internasional. Kemudian, harus menguntungkan, usaha harus memiliki  consumer base. Tentu usaha harus sederhana dan dapat dioperasikan oleh orang lain sebagai pengusaha pemula. 

"Kedelapan, prospek barang atau jasanya masih di tingkat pertumbuhan dari skala life cycle. Skala intro pertama, lalu, pertumbuhan, kemapanan, kemudian rasio yang lebih besar. Franchise (waralaba) itu, dia punya produk usahanya masih di tingkat kedua dan ketiga," tuturnya.  

Integrasi Tiktok Shop dan Tokopedia, DPR: Harus Bantu UMKM Adaptasi dengan Teknologi

Ketua AFI Andrew Nugroho mengatakan sudah lama bekerja sama dengan Kemendag untuk menyusun peta jalan waralaba. Peta jalan tersebut ia sebutkan bukan sepenuhnya mengatur, melainkan mengarahkan dari segi etika dan standar kualitas dengan memberikan bimbingan. 

"Itu menjelaskan franchise (waralaba) itu seperti apa sih karena banyak juga kasus yang berjalan sering enggak sesuai standar. Sekarang kita mau bikin kode etiknya, seperti apa dan membantu membina usaha baru supaya diwaralabakan atau kalau sudah sukses, ke luar negeri juga," kata dia. 

Ia mengatakan pembahasannya ditargetkan selesai pada tahun ini dan dengan adanya peta jalan waralaba diharapkan dapat tingkatkan pertumbuhan waralaba 15 persen-20 persen per tahun. 

Sementara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian peta jalan yang akan diajukkan oleh AFI. Sementara, dalam implementasi peta jalan tersebut pihaknya berperan memberikan arahan kepada pelaku usaha. 

"Kita (Kemendag dan AFI) tentunya harus menyusun konsep bersama-sama. Dan kita hanya akan memberikan guidance (bimbingan) kepada para pelaku itu sendiri. Mereka (AFI) punya konsep yang akan kita lihat. Tapi, biarkanlah dulu, kita lihat dulu roadmap mereka sesudah itu kita bicarakan dengan kementerian," kata Enggar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya