Jokowi: 2019, 75 Persen Masyarakat RI Nabung di Bank

Gedung perbankan di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Peningkatan keuangan inklusif, atau melek keuangan bagi masyarakat Indonesia terus didorong. Apalagi, menurut Presiden Joko Widodo, saat ini masih rendah kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan perbankan nasional sebagai tempat menabung.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Merespons hal tersebut, Jokowo mengaku telah mematok target di pemerintahan, agar membuka akses perbankan selebar-lebarnya. Sehingga, minimal 75 persen masyarakat Indonesia pada 2019 tercatat menabung di bank.

"Saya sudah memberikan ancar-ancar ke menko ekonomi. Kalau sekarang kan, baru sekitar 36 hingga 40 persen," kata Jokowi dalam acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di hotel Fairmont, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016. 

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, keuangan inklusif dibutuhkan negara untuk memperkuat ketahanan nasional. Selain itu, juga akan mampu mendukung investasi yang ada di Indonesia. 

"Karena, untuk investasi menengah dan kecil memerlukan anggaran dan uang dari perbankan kita," kata dia. 

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Menurut Jokowi, bukan sesuatu yang mustahil untuk mengejar target tersebut. Hanya saja, yang diperlukan adalah bagaimana memperbaiki sistem perbankan dan gencarnya sosialisasi kepada masyarakat.  

"Tentu, dengan sistem perbankan yang baik," tuturnya. (asp)

Direktur Utara BTN Haru Koesmahargyo.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Sementara itu saldo dari nasabah BTN yang teregistrasi meningkat lebih dari 250 persen pada tahun 2021.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022