- Shintaloka Pradita Sicca/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kementerian Perindustrian mengungkapkan pada periode Januari hingga November 2016 ekspor industri pengolahan non-migas membukukan nilai sebesar US$99,65 miliar, atau memberikan kontribusi 76,3 persen terhadap ekspor nasional sebesar US$130,65 miliar.
"Kontribusi tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2015) yang sebesar 72,18 persen," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam acara outlook industri di Kementerian Perindustrian Jakarta pada Kamis, 22 Desember 2016.
Sementara, nilai impor industri pengolahan non-migas Indonesia pada Januari-November 2016 sebesar US$97,98 miliar. Sehingga, neraca perdagangan sektor industri pengolahan non-migas ini ada sebesar US$1,67 miliar.
Sementara nilai investasi untuk sektor industri yang menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan sektor industri, pada periode Januari-September 2016 sumbernya didominasi oleh penanaman modal dalam negeri, yang mencapai US$75,41 triliun. Angka ini naik sebanyak 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"PMA (penanaman modal asing) sektor industri mencapai sebesar US$13,09 miliar atau naik 53,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.
(ren)