Cabai Melambung Penjual Sambal Terancam Gulung Tikar

Sambal kemasan, miss sambel.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Naiknya harga cabai di Kota Malang, yang menyentuh angka Rp110 ribu per kilogram, membuat penjual sambal kemasan terancam gulung tikar. Zaki Firmansyah pemilik usaha 'Miss Sambel' di Jalan Saxofone, Lowokwaru, Kota Malang, mengeluhkan melambungnya harga cabai.

Kembangkan Bisnis Petani, Pria Ini Ubah Kopi Jadi Karya Seni

Dua pekan lalu, harga cabai di Kota Malang berkisar antara Rp75 ribu per kilogram. Zaky pun mengaku jika harga cabai terus naik, ia memikirkan untuk berhenti produksi. Sebab, cabai merupakan bahan baku dari usaha yang dia geluti bersama sang istri, Ida Mulyawanti.

"Saat ini, harga cabai mahal. Kalau nanti kenaikan harga juga berlaku untuk bawang merah dan bawang putih, terpaksa harus berhenti produksi, karena biaya produksinya terlalu tinggi," kata Zaki di Malang, Jumat 6 Januari 2017.

Kisah Srikandi RI yang Sukses Kelola Bisnis Budidaya Udang

'Miss Sambel' milik Zaky memproduksi tiga varian sambal terasi dengan harga Rp22 ribu per botol, serta sambal ijo dan sambal bawang seharga Rp20 ribu per botol. Meski harga sambal terus naik, ia mengaku belum berencana menurunkan harga jual sambal.

"Selama ini, saya tidak pernah menaikkan harga jual, meski harga cabai sedang mahal. Yang berimbas itu di laba penjualan yang menurun hingga 50 persen dibandingkan saat harga cabai sedang normal," ujar Zaky.

Beri Pinjaman Rp50 Miliar, eFishery Bantu Petani Lewati COVID-19

Sambal produksi Zaky, diminati pasar lokal dan luar negeri. Mulai dari Kalimantan, Sumatera, hingga Hong Kong. Zaky berharap, harga cabai kembali normal, sehingga usaha yang ia geluti sejak 2014 ini tetap berjalan.

"Kami melayani pemesanan tidak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Setiap bulan mampu menjual 700 kemasan per bulan," ucap Zaky.

Sementara itu, Agus Salam, salah satu pedagang cabai di Pasar Besar Kota Malang, mengungkapkan, kenaikan harga cabai terjadi sejak akhir 2016 lalu. Selama ini, ia membeli cabai dari petani Probolinggo, minimnya stok barang membuat harga cabai melambung tinggi.

"Harga cabai awalnya Rp75 ribu, lalu naik lagi Rp90 ribu, hingga Rp110 ribu per kilogram. Stok minim, harganya mahal, cabainya juga jelek," kata Agus. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya