Ini Hasil Pemeriksaan Pilot Citilink Tekat Purna

Kementerian Perhubungan
Sumber :
  • M Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan dan Badan Narkotika Nasional menggelar konfrensi pers terkait pemeriksaan terhadap mantan pilot Citilink Tekad Purna Agniamartanto. Pilot itu diduga mabuk, saat hendak menjalankan tugasnya pada nomor penerbangan QG 800 Surabaya-Jakarta pada 28 Desember 2016 lalu.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Kepala Humas BNN Slamet Pribadi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan assessment dan pemeriksaan laboratorium kepada Tekad pada 4 dan 5 Januari lalu, tidak ditemukan adanya kejanggalan. 

"Sementara, hasil pemeriksaan penunjang untuk urin, rambut, dan darah, sama sekali tidak terdeteksi kandungan narkotik dan zat psikoaktif lainnya. Hasilnya adalah secara fisik tidak ditemukan kelainan yang bermakna," kata Slamet di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa 10 Januari 2017.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Sedangkan untuk hasil pemeriksaan kejiwaan, diakui memang, ada gangguan dalam diri Tekad, yakni adanya penurunan emosi dan perasaan akibat masalah yang sudah ada, hal itu bisa berkembang menjadi gangguan yang bersifat depresif.

"Jadi, tidak ada zat yang mengindikasikan, jika yang bersangkutan menggunakan narkotik sesuai fakta laboratorium nya," kata Slamet.

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

Ketika ditanya mengenai dugaan bahwa pilot tersebut menggunakan narkoba jenis tembakau gorila, Slamet pun membantah hal tersebut. 

Menurutnya, tudingan itu hanya ramai di media sosial. Hal itu hanya spekulasi di masyarakat, bahkan sebelum ada hasil tes dan pemeriksaan apapun terhadap tekad.

"Dugaan mengenai penggunaan tembakau gorila adalah dugaan yang sudah terlanjur viral di medsos. Siapa pun, belum bisa menyampaikan apa yang dikonsumsi sang pilot, ketika hasil lab belum menyampaikan hasilnya. Maka saat itu, kita tidak bisa menyampaikan apakah dia menggunakan narkotik, atau tidak," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya