- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan hanya akan menerima agen utama penjual surat utang Indonesia yang memiliki reputasi kredibel, dan mampu memperbesar basis pemegang surat utang Indonesia di dunia.
“Saya ingin mendapatkan partner yang punya reputasi dan jaringan yang cukup besar untuk melebarkan basis reputasi Indonesia,” ungkap Ani dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu 18 Januari 2017.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu tak ingin mendapatkan partner yang hanya bisa memberikan kegembiraan sesaat kepada pemerintah. Pertimbangan tersebut, pun telah tercantum dalam revisi aturan mengenai dealer utama yang diterbitkan oleh pemerintah.
Bahkan, bendahara negara telah menginstruksikan kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan untuk kembali meninjau partner pemerintah dalam konteks penjualan surat utang Indonesia.
“Agar tetap memiliki prinsip yang sama dengan pemerintah dalam mengelola keuangan, yaitu profesionalitas, akuntabilitas, kredibilitas, dan jauh dari konflik kepentingan,” tegasnya.
Intinya, ditegaskan Ani, bagaimana agen utama penjual surat utang Indonesia, tetap memprioritas kepentingan pemerintah, dengan tetap berlandaskan dengan prinsip yang dianut oleh pemerintah. Sebab, hal itu menjadi sangat krusial bagi seorang partner pemerintah.
“Kemarin kami sampaikan kepada JP Morgan, agar menjadi partner yang reaible dalam memenuhi persyaratan sebagai dealer utama,” ujarnya.
(ren)