Semua Rumah di Bantaeng Bakal Terhubung Jaringan Gas

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah (kiri), bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Terminal dan jaringan gas akan dibangun di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Pemerintah Kabupaten telah menyepakati kerja sama dengan PT Pasifik Agra Energi asal Jepang dan Osaka Gas dan JFE Engineering untuk mengerjakan proyek itu.

Korban Meninggal akibat Longsor Tana Toraja Capai 18 Orang

Menurut Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, investasi proyek itu senilai Rp7,5 triliun. Groundbreaking atau peletakan batu pertamanya direncanakan dilaksanakan tahun 2017.

"Rencana pembangunan terminal gas ini sudah dibahas sejak Januari 2016. Kita sudah (diundang) ke Jepang dan mereka telah melakukan presentasi," kata Nurdin saat ditemui VIVA.co.id di Makassar pada Senin, 23 Januari 2017.

Terungkap Motif Suami Bunuh Istri Lalu Timbun Jasad Korban Dalam Rumah di Makassar

Menurut Nurdin, pembangunan terminal gas ini merupakan permulaan dari upaya membangun industri dan mewujudkan Indonesia sebagai city gas. Proyek terminal gas itu akan diiringi pembangunan pembangkit listrik gas.

"Investornya pun sama, melibatkan Jepang, khususnya Osaka Gas, yang sudah berpengalaman," kata Nurdin. 

BNPB Sebut 14 Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Guru Besar Universitas Hasanuddin itu menjelaskan, pembangunan terminal gas tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun tetap ada proses untuk membangun jaringan dan menghubungkannya ke rumah-rumah.

"Kalau pemakaian gas melalui instalasi jaringan akan lebih aman dibandingkan gas tiga kilogram yang tidak bisa kita mungkiri sering terjadi insiden meledak saat digunakan," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bantaeng, kata Nurdin, siap menjadi pelopor menjadikan Indonesia sebagai city gas. Apalagi di Bantaeng telah melakukan pemetaan dan menyiapkan satu kecamatan yang khusus menjadi kawasan industri.

Proyek terminal dan jaringan gas di Bantaeng itu, katanya, kemungkinan akan menjadi yang pertama di Indonesia Timur. Harapannya, semua daerah di Indonesia bisa membangun terminal gas pada masa mendatang.

"Dengan begitu, kebutuhan gas di tiap rumah tangga bisa terpenuhi dan dialirkan melalui instalasi dari terminal gas. Sudah semestinya Indonesia meniru Jepang yang mengutamakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehar-hari."

PT Pasifik Agra Energi merupakan konsorsium perusahaan energi di Jepang. Perusahaan itu, pertama yang membangun stasiun gas terintegrasi, yakni antara gas dan Liquefied Natural Gas atau LNG (gas alam cair). Tahap pertama pembangunan proyek PT Agra di Bantaeng dikabarkan membutuhkan lahan sedikitnya 20 hektare. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya