Catat Sejarah, Realisasi Investasi Tembus Rp600 Triliun

Gedung BKPM.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Badan Koordinasi Penanaman Modal melaporkan realisasi investasi selama 2016 mencapai Rp612,8 triliun. Pencapaian itu meningkat 12,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp545,4 triliun.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Sementara itu, realisasi investasi pada kuartal keempat tahun lalu, mencapai Rp159,4 triliun, atau meningkat 9,6 persen dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp145,4 triliun. Secara kumulatif, realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp612,8 triliun.

"Ini tertinggi. Pertama kali menembus Rp600 triliun," ungkap Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu 25 Januari 2017.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Dirinci, realisasi penanaman modal dalam negeri selama kuartal keempat 2016 mencapai Rp58,1 triliun atau meningkat 25,8 persen dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp46,2 triliun. Sementara itu, penanaman modal asing pada kuartal keempat 2016 mencapai Rp101,3 triliun atau tumbuh 2,1 persen dari periode sama 2015 sebrsar Rp99,2 triliun.

"Ada lonjakan investasi dari domestik. Ini kelihatan sekali menanjak dua kali lipat," kata Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Dengan begitu, total realisasi investasi PMDN sepanjang tahun lalu mencapai Rp216,2 triliun, atau meningkat 20,5 persen. Sementara itu, realisasi investasi PMA selama 2016, naik 8,4 persen atau menjadi Rp396,6 triliun. Momentum ini diharapkan berlanjut pada 2017.

"Pada 2016, investor domestik banyak kesulitan dan musibah. Tapi syukur, data BKPM menunjukkan sentimen investasi yang cukup baik," katanya. (art)

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024