Proyek Bandara Internasional Kulonprogo Mulai Digarap

Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, sudah kewalahan tampung banyaknya penumpang dan rute penerbangan.
Sumber :

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo hari ini melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek bandara baru, New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. hari ini.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan proyek baru ini merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk menambah pelabuhan udara di Yogyakarta. Ini mengingat Bandara Adisutjipto sudah tidak lagi mampu menampung banyaknya penumpang dan layanan penerbangan komersil.

"Pada  2016, jumlah penumpang telah mencapai 7,2 juta sedangkan kapasitas terminal hanya mampu 2,1 juta penumpang dan kapasitas parkir atau apron hanya untuk sembilan pesawat sehingga butuh bandara baru yang mampu menampung kapasitas penumpang hingga 7,2 juta orang," kata Budi di lokasi Groundbreaking.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Menurutnya dengan semakin berkembangnya Yogyakarta sebagai tujuan wisata ke dua, setelah Bali, maka Bumi Mataram itu butuh satu gerbang masuk yang layak dan nyaman bagi masyarakat dan turis.

"Oleh karena itu, pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta sangat dibutuhkan untuk menggantikan Bandara Adistjipto sebagai pintu masuk wisatawan," tuturnya.

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

NYIA nantinya juga akan dilengkapi berbagai fasilitas bandara tingkat internasional dengan pembangunan landasan paju tahap I sepanjang 3.250 meter kali 60 meter dan tahap II sepanjang 3.600 meter x 60 meter.

Landasan pacu tersebut dapat digunakan untuk pendaratan pesawat-pesawat besar, seperti Boeing 747-400. Sedangkan landasan pacu Bandara Adistutjipto saat ini hanya 2.200 meter x 45 meter – yang hanya bisa melayani pesawat jenis B 737-800 NG atau B 737-900.

"Untuk pembangunan terminal penumpang tahap I akan dibangun 130.000 meter persegi dengan kapasitas 14 juta penumpang per tahun dan tahap II akan dibangun 195.400 meter persegi dengan kapasitas penumpang 20 juta per tahun," kata Budi.

Yogyakarta ke Jeddah 

Dibangunnya NYIA ini, kata Budi, menyebabkan rute penerbangan domestik dan internasional akan bertambah. Sejumlah rute baru pun sudah disiapkan, seperti Yogyakarta-Jeddah (Arab Saudi).

"Kita juga mengembangkan konektivitas transportasi dengan dibangunnya jalur kereta api dan rencana dengan jalan baru," ujarnya.

NYIA pun akan dikembangkan dengan konsep airport city, sehingga tidak saja untuk peningkatan pelayanan transportasi udara, namun punya multiplier effect di sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan dan lain-lainnya.

"Terkait pembebasan tanah sudah mencapai 91 persen terbayarkan dan sembilan persen masih dalam proses konsinyasi," kata Budi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya