Properti Unik dan Inovatif Paling Diterima Pasar

Pekerja saat mengerjakan proyek bangunan vertikal.
Sumber :

VIVA.co.id – Awal 2017 ini, diprediksi menjadi titik poin kebangkitan bisnis properti Tanah Air. Meski sebagian besar masyarakat, atau konsumen masih menahan diri menunggu tuntasnya pelaksanaan Pilkada serentak, namun permintaan cenderung tumbuh. Terlebih, untuk proyek-proyek yang inovatif.

Detik-detik Wanita Muda Tewas Jatuh dari Lantai 9 Apartemen di Penjaringan

Director Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, untuk properti-properti yang memiliki konsep unik, segmen pasar yang jelas, dan fokus, sangat berpeluang untuk lebih diterima pasar di tahun ini. Bahkan, bisa dikatakan dengan mengembangkan proyek dengan tujuan pasar yang jelas dan terukur, ditambah konsep yang menarik, proyek seperti ini tidak mengenal kata krisis.

“Pelaksanaan Pilkada, sedikit banyak memengaruhi rencana investasi masyarakat. Meski pun begitu, untuk proyek tertentu yang kreatif, inovatif, dan punya target pasar jelas ini tidak jadi kendala,” kata Anton, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis 16 Februari 2017.

Terpopuler: Fakta Baru Sekeluarga Lompat dari Apartemen, Ridwan Kamil Bimbang antara Jabar atau DKI

Sementara itu, menurut Anton, kalau bicara kebutuhan, pasar apartemen memiliki permintaan yang paling besar. Sebab, pasar properti, khususnya apartemen akan memasuki era siklus baru pada 2017, yakni tumbuh secara gradual dan kembali menjadi ladang investasi yang prospektif.

Dia mengingatkan, untuk tidak menunda membeli apartemen sebelum harga melejit pada tahun depan. Kalau telat membeli, maka harganya semakin tinggi dan capital gain yang diperoleh pun lebih kecil. Tetapi, ia tetap mengingatkan konsumen untuk jeli memilih lokasi dan konsep pengembangan dari apartemen tersebut.

Sekeluarga Tewas Loncat di Apartemen Punya Bisnis Kapal Ikan, tapi Hancur Gegara COVID-19

“Apartemen yang membidik pasar tertentu, seperti mahasiswa dan berada di sekitar kampus akan lebih prospektif. Daripada mahasiswa harus ngekost dengan biaya tertentu setiap bulannya, maka lebih baik biaya tersebut dijadikan buat mencicil apartemen. Bisa dihuni dan sudah milik sendiri,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Kehormatan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi mengungkapkan, tiga indikator penting yang akan mendorong pertumbuhan sektor properti pada tahun ini, yaitu pembangunan infrastruktur, tax amnesty (amnesti pajak), dan tren penurunan suku bunga bank. “Ketiganya akan menjadi alasan bagi konsumen dan pelaku properti di Indonesia untuk bergerak,” tuturnya.

Infrastruktur masih akan menjadi tumpuan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2-5,4 persen, seiring dengan fokus pemerataan kesejahteraan secara nasional. Total anggaran infrastruktur yang dipersiapkan pada 2017 mencapai Rp 387 triliun.

Selain itu, besarnya dana repatriasi yang konon tembus diangka Rp144 triliun, seiring suksesnya program tax amnesty yang dilakukan pemerintah, juga diprediksi sangat berpengaruh terhadap gairah bisnis properti. Ditambah lagi, tren penurunan suku bunga KPR dari perbankan nasional hingga satu digit.

“Peluang inilah yang ditangkap Eureka Grup dengan memasarkan proyek UR (University Resort) dan Bogorienze,” ujar Lukman.

University Resort

University Resort Apartment berlokasi di Kampus Darmaga IPB Bogor. Proyek di atas lahan seluas 1,5 hektare ini terinspirasi oleh sebuah fasilitas yang dimiliki perguruan tinggi paling ngetop di negeri jiran Singapura yakni National University of Singapore (NUS).  

 

University Resort adalah wajah lain dari University Town NUS atau U-Town yang diusung ke Indonesia, berkerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dinamakan resort, karena memiliki view Danau Situ Gede dan hutan kota CIFOR yang rindang, sehingga sangat menunjang kegiatan belajar dan penelitian mahasiswa. Di tahap pertama akan dikembangkan lima blok apartemen, masing-masing setinggi empat lantai (low rise building) dengan total 180 unit.

Seluruhnya, tipe studio yang dipasarkan mulai dari Rp200 juta per unit. Ini, artinya cukup dengan cicilan Rp2 jutaan per bulan, atau hampir sama dengan tarif kamar kost di sekitar IPB, yang kini berkisar Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan.  Keseluruhan, nantinya akan dikembangkan sebanyak 15 blok apartemen di University Resort.

Dr.Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc, wakil rektor Bidang Sarana dan Bisnis IPB mengatakan, kebutuhan hunian yang respresentatif, khususnya di sekitar kampus IPB sangat mendesak, seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa setiap tahunnya. “Karena itu, terobosan seperti yang dilakukan University Resort ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan yang ada dan merupakan solusi yang tepat serta patut mendapat acungan jempol,” ujarnya.

Senada dengan itu, Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc, rektor IPB mengungkapkan, seiring tumbuhnya apartemen di seputar kota Bogor, mahasiswa yang memiliki kemampuan finansial memadai, mulai menyewa apartemen. Sayangnya lokasi apartemen tersebut berada jauh dari area kampus. Selian itu, penghuninya adalah masyarakat umum dengan beragam profesi.

“Konsep hunian yang ditawarkan University Resort ini diharapkan mampu mendukung iklim baru bagi kegiatan akademik, sehingga melahirkan sumber daya manusia yang bersaing, sesuai tantangan zaman,” tambah Herry.  

Bogorienze Resort

Sementara itu, Bogorienze Hotel berlokasi di Kawasan Bogor Nirwana Resort. Eureka Group melalui kelompok usahanya PT Nusa Raya Propertindo, menawarkan proyek berkonsep hotel dua menara (tower) ini di atas lahan seluas 4 hektare.

Target pasarnya adalah pasar meeting, incentives, conferences, and event (MICE). Satu tower dikembangkan sebagai holiday kondo, serta satu tower lagi berkonsep kondominium hotel (kondotel).

Sama halnya dengan University Resort, untuk proyek Bogorienze (kondotel) ini pihak Grup Eureka sebagai pengembang, juga memberikan Rental Guarantee, dan hak untuk menempati unit 12-30 hari dalam setahun.  

Untuk tower pertama, sudah selesai konstruksinya dengan tinggi 10 lantai dari total 300 unit. Karena berada di lahan berkontur tinggi dengan view Gunung Salak, holiday kondo yang mengusung konsep healthy living ini menjadi bangunan tertinggi di Kota Bogor.

Tower pertama, pada Juni 2017, rencananya sudah serahterima dan akan dikelola oleh manajemen Hotel Salak Hospitality yang telah sukses sebagai market leader bisnis MICE di Bogor.

Sebagai gambaran, Okupansi Grup Hotel Salak selalu leading di Bogor dan sekitarnya. Dari data Bogor City Occupancy MTD 12 -18 Oktober dan 7 November 2016, tingkat hunian Hotel Salak The Heritage dan Salak Tower Hotel selalu berada di atas 81 persen, bahkan mencapai 87 persen, atau tertinggi dibanding hotel-hotel lainnya di Bogor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya