AVIVA.co.id – Fasilitas amnesti pajak, atau tax amnesty akan segera berakhir dalam satu bulan ke depan. Sampai saat ini, pelaksanaan itu diklaim jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang menerapkan fasilitas serupa.
Harta yang diungkap melalui tax amnesty sampai saat ini tercatat sebesar 33,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), atau jauh lebih besar dibandingkan dengan negara lain. Dari sisi uang tebusan yang masuk, tercatat mencapai 0,08 persen terhadap PDB, di atas negara-negara seperti Chili dan India.
Namun, ada perbedaan yang mencolok, dari pelaksanaan tax amnesty di Indonesia dibandingkan negara lain yang menerapkan kebijakan serupa, Yakni, bagaimana seorang kepala negara ikut terjun dalam mensosialisasikan program tax amnesty ke lapangan.
“Di negara lain, seperti ini tidak ada. Tidak ada Presiden dibawa-bawa untuk tax amnesty. Tidak ada,” kata Presiden Joko Widodo dalam Farewell Amnesti Pajak di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat.
Hampir di semua sosialisasi akbar amnesti pajak yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pajak, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memang hadir untuk memberikan arahan. Mulai dari sosialisasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya. Makassar, Balikpapan, Medan, sampai dengan Bali, telah dikunjungi kepala negara.
“Bu Menteri (Sri Mulyani) sering tanya. ‘enggak capek pak? Ya capek, dipikir enggak capek’,” kelakar Jokowi yang disambut riuh ribuan Wajib Pajak yang hadir.
Jokowi mengaku memiliki alasan tersendiri untuk terjun langsung memantau pelaksanaan tax amnesty. "Untuk apa? Agar program ini betul-betul memberikan manfaat kepada negara, dalam jangka tidak sekarang, tetapi juga yang akan datang," katanya. (asp)