Alasan Ini Buat Properti di Jakarta Timur Makin Bersinar

Pameran Perumahan REI (Real Estate Indonesia)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA.co.id – Pasar properti Jakarta, masih tetap menjanjikan sebagai barometer bisnis dan perekonomian Indonesia. Pengamat properti dari Indonesia Properti Watch Ali Tranghanda mengatakan, Jakarta Timur diproyeksi akan mengalami pertumbuhan signifikan beberapa waktu ke depan.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

"Pergerakan pasar properti di Jakarta mengarah ke Jakarta Timur, dengan potensi yang luar biasa. Bukan tanpa alasan, banyak faktor mendukung Jakarta Timur sebagai arah properti saat ini di Jakarta," kata Ali di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.

Ali menjelaskan, selain pergerakan ke Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, khususnya ke wilayah TB Simatupang, pergerakan di koridor timur Jakarta menunjukkan potensi yang menjanjikan, karena adanya perencanaan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

"Adanya rencana infrastruktur disertai dengan harga tanah yang relatif masih rendah dibandingkan dengan wilayah Jakarta lainnya, memberikan peluang bertumbuhnya pasar yang lebih tinggi di wilayah Jakarta Timur ini," ujarnya.

Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Cibubur, Jawa Barat

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Pembangunan proyek LRT yang membentang ke arah Jakarta Timur.

Sebab, lanjut Ali, ketertinggalan Jakarta Timur selama ini akibat minimnya jaringan infrastruktur, membuat pasaran harga tanah dan perumahan di Jakarta Timur, jauh tertinggal dibandingkan wilayah lainnya.

Saat ini, harga rata-rata tanah di Jakarta Timur masih berkisar Rp7,9 juta per meter persegi, dan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan wilayah Jakarta Barat sebesar Rp13,2 juta per meter persegi, Jakarta Utara Rp17,1 juta per meter persegi, Jakarta Selatan Rp17,9 juta per meter persegi, dan Jakarta Pusat Rp18,7 juta per meter persegi.

"Bahkan, beberapa pengembang di wilayah ini (Jakarta Timur) masih menawarkan harga rumah di kisaran Rp1-2 miliar. Untuk ukuran rumah di DKI Jakarta, harga itu terbilang masih cukup rendah," kata Ali.

Ali mengatakan, dengan munculnya potensi pembangunan infrastruktur di koridor timur Jakarta, maka pergerakan harga tanah di Jakarta Timur pun sudah mulai terlihat saat ini.

Berdasarkan analisis IPW yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan harga tanah perumahan di Jakarta Timur menempati urutan tertinggi sebesar 5,58 persen per tahun, dibandingkan Jakarta Selatan sebesar 4,19 persen, Jakarta Pusat 4,19 persen, Jakarta Barat 4,15 persen, dan Jakarta Utara 2,85 persen per tahun.

"Karena, sebenarnya beberapa wilayah di Jakarta masih diwarnai koreksi harga, akibat adanya arus kenaikan yang terlalu tinggi dalam periode 2010-2012," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya