Mengapa BUMN Akhirnya Pilih Elia Manik Jadi Dirut Pertamina?

Direktur Utama PT Pertamina, Elia Massa Manik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengungkapkan alasan pemilihan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina yang baru. Hal itu didasari pada rekam jejak kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitas yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan Pertamina.

Erick Thohir Rombak Komisaris PLN, Nawal Nely Gantikan Tedi Bharata

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, Elia Massa Manik dapat dipercaya, terutama dalam dalam menjaga soliditas sebagai perusahaan energi nasional yang bertugas menjaga kemandirian energi negara.

"Berdasarkan latar belakang variasi pengalamannya yang pernah di Elnusa,  ia tahu bagaimana transformasi Elnusa dan berhasil. Dari background beliau, rekam jejaknya membanggakan," kata Gatot di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 16 Maret 2017.

Jadi Top 5 Perusahaan TIC di Asia Pasifik, IDSurvey Tetapkan Visi Top 20 Global

Tak hanya itu, penilaian kinerja Elia, selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sejak 13 April 2016 menjadikannya sebagai kandidat kuat.

"Selama kurun waktu 2016 hingga Maret 2017 Holding Perkebunan telah melaksanakan berbagai langkah pembenahan, baik dari aspek operasional, finansial, teknologi, hingga sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja perusahaan," tutur Gatot.

Kementerian Ajak Pegawai BUMN 'Curhat' Demi Jaga Kesehatan Mental

Sejalan dengan langkah-langkah tersebut, lanjut dia, hingga Februari 2017, PTPN III Holding memperoleh capaian laba sebesar Rp193 miliar yang bersumber dari laba 8 PTPN. Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi hutang PTPN Group sejumlah Rp9,9 triliun dari total utang yang perlu direstukturisasi sejumlah Rp15 triliun di 8 PTPN.

"Dalam kurun waktu tersebut PTPN III Holding telah memperoleh dana perbankan serta menerbitkan Corporate Guarantee bagi Medium Term Note (MTN) anak perusahaan untuk membiayai investasi dan modal kerja di anak-anak perusahaan yang tidak bankable sejumlah Rp5,3 triliun dari total kebutuhan sejumlah Rp7 triliun," kata Gatot.

Gatot menambahkan, pembenahan yang dilakukan manajemen Holding Perkebunan Nusantara itu, sambung dia, telah mengembalikan kepercayaan lembaga perbankan dan hal itu menjadi modal yang baik untuk terus meningkatkan kinerja seluruh anak usaha.

Selain itu, kata dia, Nama Elia Massa yang juga pernah membantu membangun Risk Culture Awareness dan merestrukturisasi pinjaman dengan pembentukan Team Remediasi saat dia menduduki jabatan Senior Executive Vice President PT Bank Negara Indonesia Tbk ini juga sudah tidak lagi asing di sektor industri migas.

"Pada Juli 2011 hingga Mei 2014 ia dipercaya sebagai President and CEO PT Elnusa Tbk serta berhasil merestrukturisasi perusahaan jasa migas tersebut dari kondisi merugi hingga mampu mencetak laba dan meningkatkan kapitalisasi pasar," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya