Industri Pendukung Migas Serap Banyak Pekerja Lokal

Ilustrasi instalasi gas
Sumber :
  • Gleb Garanich / Reuters

VIVA.co.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, industri pendukung sektor minyak dan gas bumi yang bergerak di bidang mesin, pengadaan barang, konstruksi, dan pemasangan adalah industri pendukung sektor migas yang paling banyak menciptakan efek berganda di Industri migas. 

Dukung Produksi, 15 Proyek Migas Siap Beroperasi di 2024

Kepala Sub Dinas Kapasitas Nasional SKK Migas, Bayu Murbandono mengatakan, efek berganda dari industri pendukung tersebut juga bagus untuk menggerakkan perekonomian. Apalagi, untuk satu proyeknya mampu menyerap hingga 600 tenaga kerja lokal.

"Industri pendukung dengan project EPCI (Engineering, Procurement Construction and Installation) itu paling besar multiplier effect-nya," kata Bayu dalam media gathering di Hotel Aston Anyer, Banten Jumat 7 April 2017. 

Target Investasi Hulu Migas 2023 Tak Capai Target, Kepala SKK Migas Ungkap Kendalanya

Selain itu, lanjut dia, penggunaan bahan baku dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada industri tersebut juga terus ditingkatkan, yang saat ini sudah hampir mencapai 50 persen dari seluruh produk. 

Kini, dia menambahkan, peralatan untuk kilang migas yang berasal dari dalam negeri juga sudah cukup banyak dan tak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri.

EMP Temukan 126 Miliar Kaki Kubik Gas di Blok Bentu

"Industri migas memang harus mengembangkan industri pendukungnya, misalnya PT Gunanusa, dulu mereka tidak sebesar itu. Tapi sekarang dia bahkan bisa mengerjakan proyek-proyek di luar negeri," ujar dia. 

[dok. SKK Migas]

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen untuk terus meningkatkan komersialisasi minyak dan gas bumi (migas) di Tanah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024