Cara ESDM Cegah Kenaikan Tarif Listrik

Sumber energi terbarukan.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA.co.id – Kementerian Energi Sumber Daya Energi dan Mineral akan berusaha mengefisienkan produksi listrik melalui PT Perusahaan Listrik Negara. Sebab, sektor energi merupakan unsur pendorong perekonomian.

ESDM Luncurkan Aplikasi Si Ujang Gatrik, Ini Fungsinya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut, jika tarif listrik naik terus menerus, sektor energi Tanah Air tidak dapat bersaing dengan negara regional maupun secara internasional.

Jonan menjelaskan, pemerintah telah meluncurkan sejumlah inovasi, di antaranya menekan biaya logistik menjadi lebih efisien.

ESDM Tetapkan Harga Minyak Mentah Indonesia US$95,72 per Barel

Pihaknya mendorong kerja sama PLN dengan IPP (Independent Power Producer), agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang, atau dekat sumber batu bara, dapat menekan biaya logistik, sehingga biaya produksi juga menjadi lebih rendah.

Sama halnya dengan pembangunan PLTG kepala sumur, di mana pembangkit dibangun dekat dengan sumber gas, sehingga tidak memerlukan pembangunan infrastruktur pipa yang banyak.

Konflik Rusia-Ukraina Dongkrak Harga Batu Bara Acuan ke US$203,69/Ton

"Jadi, biayanya lebih murah," ujarnya dalam acara Indonesia Energy Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa 11 April 2017.

Menurutnya, sumber daya energi di sektor batu bara dalam negeri cukup besar. Namun, hingga saat ini, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 20 persen energi batu bara yang ada, sedangkan sisanya banyak diekspor.

Berbeda dengan Tiongkok, yang dapat memanfaatkan sumber daya batu bara secara maksimal untuk produksi negaranya.

"Saat ini, China memproduksi tiga miliar ton batu bara dan konsumsi lokal mereka lebih dari itu, sekitar 3,5 miliar-3,6 miliar ton per tahun. Sementara, konsumsi lokal hanya 20 persen dari produksi batu bara Indonesia. Sehingga, artinya 320 juta ton akan diekspor," tuturnya.

Jonan menyebut, dengan mendekatkan pembangunan PLTU mulut tambang dengan sumber batu bara, maka dapat meningkatkan konsumsi lokal. Hal tersebut sejalan dengan target pemanfaatan batu bara untuk sektor kelistrikan pada 2025, yang mencapai 50,4 persen dari total energi nasional.

"Jadi, jika Anda bertanya kepada saya tentang energi terbarukan, adalah bahwa pada 2025, komitmen untuk bauran energi adalah 50 persen batu bara, 26 persen didukung oleh gas dan sisanya oleh energi terbarukan," tutur Jonan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya