Sri Mulyani Ingatkan Mahasiswa STAN Punya Utang ke Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pagi ini. Dalam paparannya, dia mengungkapkan bahwa mahasiswa STAN adalah tunas muda yang akan mengelola keuangan negara. 

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Karena itu sebagai pengelola keuangan negara dia mengingatkan, mahasiswa STAN harus paham mengenai konteks yang ada pada permasalahan keuangan negara. Ani, karibnya disapa, mengaku cukup geram mendengar kabar bahwa ada mahasiswa STAN yang ingin berdemo soal kenaikan tarif listrik dan harga BBM.

"Yang memicu saya ikut mendengar, bahwa mahasiswa STAN ada yang mau berdemo, soal Listrik dan BBM (Bahan Bakar Listrik) kalau tidak salah. Itu mahasiswa sebelum berdemo, sudah konsultasi belum ya? Kalau belum saya ingin berdebat dengan Anda, bukan style saya untuk me-repress Anda, tapi saya ingin menantang Anda berpikir lebih keras" kata Sri Mulyani di Politeknik Keuangan Negara STAN, Senin 17 April 2017. 

Pemanfaatan Aset Negara Buat Bangun IKN Jadi Fokus Kerja DJKN 2022

Ia mengatakan bahwa intelektual muda harus mampu berpikir dengan pemahaman penuh sebelum melakukan tindakan-tindakan yang menentang pemerintah. Ani menuturkan bahwa STAN merupakan sekolah negara yang mahasiswanya diberikan hak khusus dibanding dengan mahasiswa-mahasiswa lain.

"Anda sekolah di tempat dengan titel negara, dibiayai negara. Lulus langsung ada yang menampung. Kalau mahasiswa lain tidak ada privilege, keistimewaan seperti ini. Beda dengan Anda, jadi Anda masuk ke sini sudah punya utang kepada negara," kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. 

Mau Beli ORI021 Bunga 4,9 Persen, Ini 28 Mitra Distribusinya

Maka dari itu, Sri Mulyani mengatakan, akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai kondisi keuangan negara. Itulah tujuan kuliah umum digelar pada hari ini.

"Anda adalah tunas muda untuk menjaga keuangan negara," tegas Sri Mulyani. 

Dalam pembahasan kuliah umumnya kali ini, Sri Mulyani menyatakan, ada lima poin yang akan disampaikan, diantaranya adalah Perkembangan perekonomian Global, Pengertian dan filosofi APBN, Kebijakan fiskal dan APBN, Situasi APBN 2016 dan APBN 2017, dan kelima, adalah Instrumen Keuangan Negara dan Reformasi Struktural
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya