Sukses di Papua, Kini Ekspor Langsung Bisa dari Palu

Ekspor langsung perdana ke Thailand dari Pelabuhan Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – PT Pelabuhan Indonesia IV terus membuka jalur ekspor langsung dari Indonesia Timur, guna mendorong ekonomi daerah. Kali ini, perusahaan pelat merah kebanggaan negara ini membuka jalur ekspor langsung komoditas hasil pertanian dari Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Corporate Secretary Pelindo IV, Baharuddin mengatakan, pengembangan ekspor langsung tersebut ditandai dengan pengiriman 83 kontainer hasil pertanian daerah langsung dikapalkan ke negara tujuan seperti Thailand pada Minggu kemarin, 16 April 2017.

Menurut dia, langkah ini cukup baik untuk mengurangi biaya logistik ekspor yang cukup mahal selama ini. Sebab, ekspor komoditas yang dilakukan sebelumnya harus transit ke Pelabuhan Surabaya Jawa Timur, atau Pelabuhan Semarang Jawa Tengah. Akibatnya, memakan waktu karena berputar-putar, dan harus turun naik dari satu kapal pindah ke kapal lainnya. 

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

"Melalui ekspor langsung dari daerah asal ke negara tujuan di luar negeri, bisa menghemat biaya 40 persen, arah tempuh juga makin cepat. Sebab, tidak singgah, atau transit di pelabuhan domestik lagi. Program ini diharapkan dapat memajukan  ekonomi di Kawasan Timur Indonesia," jelas Baharuddin dalam keterangannya, Senin 17 April 2017.

Adapun komoditas yang diekspor langsung ke sejumlah negara seperti Thailand pada Minggu kemarin, yaitu berupa kelapa biji, atau komoditi andalan daerah Sulawesi Tengah, dan variasi produk lain seperti perikanan dan hasil perkebunan maupun pertanian berupa kopi, cokelat, serta jagung.

Pro Kontra Eksploitasi Pasir Laut, Pengamat Maritim Bilang Begini

Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten II, Bunga Elim Somba mengatakan, dengan ekspor langsung dari Palu, diharapkan bisa meningkatkan daya saing daerah dan ekonomi Sulawesi Tengah. Sebab, dengan ekspor itu biaya dan waktu pengapalan ke negara tujuan ekspor menjadi lebih efisien.

Menurut dia, selama ini, ekspor dari Palu, kemudian transit ke Surabaya, menambah waktu pengiriman sekitar 3-4 hari dan tentunya mengalami beberapa bongkar muat dan menambah biaya logistik pengusaha sebesar 40 persen. Sehingga, dengan upaya baru ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi Sulawesi Tengah dan Kawasan Timur Indonesia umumnya.

Selain itu, dengan adanya ekspor langsung ini diharapkan para investor dalam dan luar negeri tak ragu untuk berinvestasi di Sulawesi Tengah, serta mau mendirikan industri olahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Terlebih pasokan kelapa dan produk turunannya sangat diminati oleh pasar luar negeri. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya