Mendag Berharap Harga Minyak Goreng Curah Turun

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, memanggil semua pemilik perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak sawit untuk menanyakan komitmen mereka menyediakan kebutuhan minyak goreng nasional. Langkah ini sebagai bentuk terobosannya agar harga minyak goreng stabil. 

Satgas Pangan Sidak Harga Sembako di Pasar Gunung Agung Denpasar
Enggar meminta para produsen minyak goreng membanjiri pasar ritel modern dengan minyak goreng kemasan sederhana, sehingga diharapkan harga minyak goreng curah di pasar tradisional segera turun harga menjadi Rp10.500 per liter. Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng Rp11 ribu per liter untuk kemasan sederhana, dan Rp10.500 per liter untuk curah.

Sejumlah CEO perusahaan perkebunan sawit dan produsen minyak goreng hadir dalam acara ini, seperti Franky Widjaja dari Sinar Mas, Fransiskus Welirang dari Indofood, Peter Sondakh dari Rajawali, dan perwakilan perusahaan sawit lainnya seperti Asian Agri, Wilmar, Astra Agro Lestari, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit. 

Daftar Harga Pangan 12 April 2023: Daging hingga Cabai Turun

"Harga minyak goreng sudah mulai turun, namun belum menyeluruh di seluruh Indonesia, hingga ke pasar tradisional, mencapai harga yang ditetapkan pemerintah. Saya minta pemilik perkebunan sawit, dan produsen minyak goreng ikut menjaga kesepakatan harga minyak goreng curah yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta pada Senin, 17 April 2017.

Sejak ditetapkannya HET, harga rata-rata nasional minyak goreng curah per 13 April sebesar Rp11.512 per liter atau turun 3,37 persen dari harga rata-rata nasional Maret yang mencapai Rp11.914 per liter.

Video Jokowi Kaget dengan Harga Sembako di Pasar Cepogo Boyolali Menjelang Lebaran

Di sejumlah daerah harga minyak goreng curah bahkan berada di bawah Rp10.500 per liter. Hal itu terjadi di Kendari, Palangkaraya, Medan, dan Palembang.

Sedangkan di beberapa wilayah, seperti di Gorontalo, Jayapura, dan Manokwari harga masih cukup tinggi di kisaran Rp13 ribu-Rp14 ribu per liter.  

Sementara tercatat kebutuhan minyak goreng kemasan sederhana per bulan ada sekitar 9,22 juta liter, yang sebelumnya akan dipenuhi dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia 2,10 juta liter, dan Asosiasi Industri Minyak Makanan Indonesia 1,8 juta liter (menyesuaikan dengan kapasitas packing line).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya