Banyak Petani di Indonesia Sudah Tua, Perlu Regenerasi

Ilustrasi/Seorang petani memetik cabai.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rudi Mulya

VIVA.co.id – Pemerintah belakangan ini lagi berupaya keras menstabilkan harga bahan pangan. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan, khususnya untuk mempersiapkan peningkatan permintaan bahan pangan di bulan Ramadan.  

BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani, Naik 2,97 Persen pada Maret

Namun, pengamat dari Institut Pertanian Bogor, Suryo Wiyono, mengungkapkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan di area hilir itu tidak cukup.  Di sisi produksi, menurut dia, perlu juga didongkrak untuk menjamin stabilitas harga yang berkepanjangan. 

Suryo mengatakan, kuantitas dan kualitas produksi sangat terkait dengan kompetensi petani. Ada beberapa aspek yang seharusnya didorong pemerintah melalui kementerian dan lembaga. 

Seribu Ton Beras Impor Masuk Pulau Sumbawa, Anggota DPR: Mencekik Petani

Dia menyebutkan, pertama adalah mendorong petani agar lebih melek teknologi, khususnya dalam proses produksi. Kemudian, keberanian mengambil risiko atau inovasi, adaptasi terhadap situasi baru, dan kemampuan manajemen. 

"Misalnya saja, secanggih apa pun teknologi yang dapat tetap saja petani sebagai pemain kunci awal. Kalau mentalnya tidaknya tidak dibangun siap itu percuma," ujar Surya di Jakarta pada Selasa, 25 April 2017.

Pemerintah Naikkan HPP Gabah dan Beras Sampai 30 Juni 2024

Sehingga menurutnya, regenerasi petani muda menjadi hal yang mendesak untuk didorong pemerintah. Apalagi, masalah tersebut tercermin jelas dengan Data Badan Pusat Statistik (BPS). 

Data tersebut menjelaskan, struktur umur petani saat ini mengalami penuaan. Di mana 61,8 persen petani di Indonesia berumur lebih dari 45 tahun, dan hanya 12 persen yang berumur kurang dari 35 tahun. Kondisi regenerasi petani di Indonesia mengalami stagnasi. 

Karena itu lanjutnya, adanya regenerasi petani dengan kompetensi yang mumpuni, sangat berpengaruh untuk dapat menjamin efektifitas distribusi yang belakangan ini menjadi perhatian pemerintah. 

"Karena dengan petani muda sangat potensial menerapkan teknologi dan inovasi lainnya," ungkapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya