- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – PT Mass Rapid Transit Jakarta optimistis, gaya hidup masyarakat urban Jakarta akan berubah total ketika moda transportasi MRT resmi beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Sampai saat ini, progres pembangunan fase pertama proyek tersebut telah mencapai 71,39 persen.
“Ini akan menjadi gaya hidup baru masyarakat Ibu Kota. Gaya hidup baru, yang berbasis transportasi publik,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono di Jakarta, Rabu 3 Mei 2017.
Agung menjelaskan, angkutan cepat terpadu itu akan menggunakan skema Transit Oriented Development, atau kawasan properti yang terintegrasi berbasis transportasi. Bahkan, nantinya stasiun MRT akan berdekatan dengan Halte Stasiun bus TransJakarta, Stasiun Kereta Rel Listrik, sampai dengan Stasiun Light Rail Transit.
Pembangunan fase pertama, terdiri dari 13 stasiun, dengan panjang jalur 16 kilometer. Tujuh stasiun di antaranya merupakan stasiun layang dengan panjang kurang lebih 10 kilometer, dan enam stasiun lainnya merupakan stasiun bawah tanah, dengan panjang kurang lebih enam kilometer.
“Sehingga nanti penumpang bisa jalan kaki dengan mudah, tanpa takut. Jadi nanti BMW singkatannya. Bus, MRT, dan walk (berjalan). Anda akan sehat,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, gaya hidup masyarakat Ibu Kota bisa berubah ketika MRT resmi beroperasi pada 2019. Apalagi setelah fase pertama rampung, pemerintah akan kembali melanjutkan fase-fase selanjutnya pembangunan proyek transportasi massal tersebut.
“Kami harapkan MRT bisa jadi lifestyle baru transportasi. Misalnya, dari BSD Tangerang, naik bus sampai Lebak Bulus. Nanti dari sana naik MRT. Jadi terintegrasi,” ujarnya. (mus)
Tangerang Bakal Ada MRT, Harga Hunian Sekitar Merangkak Naik
Pengembangan hunian di wilayah Kabupaten Tangerang, terus mengalami peningkatan salah satunya karena akan dibangunnya transportasi umum MRT.
