Hunian Murah Mirip Villa Kencana 'Bisa' Dibangun di Jakarta 

Perumahan Villa Kencana, Cikarang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Indonesia Property Watch menilai rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan uang muka atau DP satu persen dan cicilan terjangkau bisa dibangun di Jakarta. Asalkan, tanah yang disediakan merupakan tanah milik Pemerintah Provinsi. 

Viral Rumah Mpok Siti Dijual Murah Rp1 Juta, Ternyata Ini Alasannya!

"Di Jakarta sudah mahal harga tanah, udah enggak bisa, kecuali memanfaatkan tanah Pemerintah Provinsi, BUMN, BUMD," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda kepada VIVA.co.id, Jakarta, Senin 8 Mei 2017. 

Namun, menurut dia, untuk tanah yang merupakan milik Pemerintah Provinsi hunian yang telah dibuat tidak bisa dimiliki. Sehingga, salah satu alternatifnya adalah pemakaian tanah dengan sewa jangka panjang atau dengan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

Dukung Insentif PPN, Ciputra Jual Rumah Rp133 Juta Secara Virtual

"Tapi sewa jangka panjang, Atau tanah HPL, seperti yang Kemayoran," ujarnya. 

Selain itu, Ia menuturkan bahwa untuk DP satu persen atau pun Nol rupiah seperti yang dikampanyekan salah satu pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta memang belum ada aturan perbankan atau Bank Indonesia untuk perbolehkan. Namun, dalam program sejuta rumah hal itu dikecualikan yakni dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Simak Syarat Dapat Rumah Murah untuk Guru di Jawa Barat

"Kalo DP 0 rupiah saat ini aturan perbankan enggak bisa. Tapi untuk program sejuta rumah FLPP sekarang udah bisa satu persen," kata dia.

Rumah Murah Tapak

Lebih jauh, Ia mengatakan, bahwa potensi pengembangan rumah murah tapak dalam program sejuta rumah berpotensi dibangun di pinggiran Jakarta. Misalnya saja seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. 

"Masih bisa kalau di pinggir Jakarta," kata dia. 

Kendati demikian, Ia mengatakan, akses transportasi untuk perumahan murah harus dipertimbangkan pengembangnya. Sehingga, bisa laku keras di kalangan masyarakat. 

"Tapi harus diperhatikan aksesnya harus terkoneksi dengan transportasi massal misalnya, Jadi jangan asal murah," ujar dia. 

Ia juga menambahkan, untuk DKI Jakarta sendiri masih ada beberapa tempat yang potensial. Misalnya saja, lanjut dia, pembangunan masih bisa dilakukan di wilayah Jakarta Timur. "Ada potensi besar, seperti di Ciracas dan Cipayung," tutur dia.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan program sejuta rumah dengan harga rumah per unit Rp112 juta hingga Rp141 juta. Komplek tersebut bernama Villa Kencana Cikarang dengan tipe masing-masing unit adalah 25/60. 

Syaratnya, masyarakat dengan penghasilan Rp4 juta ke bawah bisa memiliki tersebut dengan DP sebesar satu persen dan bunga cicilan fixed lima persen hingga 20 tahun. Namun, tak jarang yang mengeluhkan rumah tersebut berlokasi cukup jauh dari pusat Ibu Kota. Selain itu akses transportasi untuk ke pusat kota masih terbatas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya