Januari-April 2017, Perdagangan RI Surplus Rp70 Triliun

Ilustrasi pelabuhan peti kemas di Amerika Serikat.
Sumber :
  • reuters

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 mencatatkan surplus US$1,24 miliar, dengan total nilai ekspor US$13,17 miliar dan impor US$11,93 miliar. Secara kumulatif sepanjang Januari-April 2017, neraca perdagangan masih mencetak surplus US$5,33 miliar atau Rp70,9 triliun (kurs Rp13.313 per dolar AS).

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

“Meskipun surplus non minyak dan gasnya mencapai US$1,87 miliar, tetapi karena masih ada defisit di sektor migas US$634,2 miliar, maka surplusnya hanya US$1,24 miliar,” kata Kepala BPS Suhariyanto, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 15 Mei 2017.

Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto menjelaskan, nilai ekspor April secara month to month tercatat turun 10,30 persen dibandingkan posisi Maret. Namun, secara year on year dibandingkan periode sama tahun lalu, nilai ekspor tumbuh 12,63 persen. Menurunnya ekspor, karena pengaruh dari perubahan harga komoditas di pasar global.

Urgensi Sensus Pertanian di Era Kebijakan Berbasis Data

Merinci lebih jauh, ekspor non migas mencapai US$12,19 miliar, atau turun 7,43 persen dibandingkan Maret. Namun, dibandingkan secara year on year, naik 12,89 persen.

Kondisi tersebut lebih banyak terjadi pada lemak dan minyak hewani sebesar US$251,9 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$211,8 juta.

Memotret Sensus Pertanian 2023, Menjaga Ketanganan Pangan di Masa Depan

“Kalau dilihat secara month to month, memang menurun. Tapi, secara year on year, ekspor cenderung meningkat. Itu sudah terjadi sejak 2012. Jadi, ini pattern yang biasa kalau di April, ekspor cenderung menurun,” katanya.

Sementara itu, dari nilai impor April secara month to month tercatat turun 10,20 persen dibandingkan posisi Maret. Namun, apabila dibandingkan secara year on year, naik 10,31 persen. Kondisi tersebut, kata Kecuk, memang mengikuti pola konsumsi masyarakat yang meningkat, jelang bulan Ramadan.

Berdasarkan data otoritas statistik, nilai impor non migas mencapai US$10,32 miliar, turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2017. Namun, dibandingkan secara year on year, justru meningkat 9,16 persen. Kecuk berharap, aktivitas perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan ke depan bisa terus membaik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya