BI Waspadai Peredaran Uang Palsu Selama Ramadan

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyatakan akan mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan Lebaran tahun ini. Bank sentral menegaskan, akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait pencegahan beredarnya uang palsu di seluruh daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

“Tanggal 5 Juni besok kalau tidak ada halangan, saya bersama Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) akan memberikan video conference briefing kepada seluruh kantor BI, untuk mempersiapkan diri jangan sampai ada uang palsu yang beredar,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo, saat berbincang di kantornya, Jakarta, Senin 29 Mei 2017.

Bank sentral, kata mantan Menteri Keuangan, mencatat terjadinya peningkatan persediaan uang lebaran sebanyak 14 persen. Kebutuhan uang tunai yang beredar selama bulan puasa sampai dengan Lebaran mencapai puncak tertingginya, pada angka Rp691 triliun.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, kebutuhan uang rupiah selama lebaran mencapai Rp167 triliun. BI pun berkomitmen untuk menyiapkan cadangan uang yang beredar selama Lebaran mencapai Rp83 triliun untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan ke depan.

“Kami akan isi dengan ketersediaan uang rupiah yang bagus. BI juga sudah ada program kas titipan, biar cepat menyebar ke seluruh daerah. Jangan sampai uang kita enggak beredar di sana,” tegasnya.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan
Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022